Selasa, 13 November 2012

The Eternal Jewel [Part 3]


Title : The Eternal Jewel
Author : Someone
Genre : Fantasy,family,romance
Cast(s) : Super Junior member (13+2),SHINee member,Park Hyesoo,Kim Eunwoo,Kim Haena,Lee Michan,Lee Hyochan,Han Minra,Shin Yunhee,Lee Yongsang
Length : Series



Note : Only Author POV
Enjoy the story~
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

White Wolf Castle – Hyesoo’s room

“ANDWAEEE !!” Hyesoo menjerit histeris begitu ia melihat Michan yang telah bersiap dengan kuku-kuku tajamnya.
Michan tersentak kaget mendengar teriakan Hyesoo yang memekakan telinga.Ia mundur beberapa langkah seraya menutupi kedua telinganya.Sinar rembulan yang menembus masuk melalui jendela menyorot Michan sehingga membuat Hyesoo dapat melihat kedua bola mata berwarna hitam pekat milik Michan.
“Park Hyesoo.” desis Michan geram dengan tatapan tajamnya yang tertuju ke arah Hyesoo.
Hyesoo segera turun dari atas ranjangnya dan berlari menuju pintu kamarnya.Sayang,Michan telah lebih dulu sampai di depan pintu kamar Hyesoo dan menghalangi Hyesoo yang akan melarikan diri.
“Kau tak akan bisa menghindar dariku Park Hyesoo.” gumam Michan dengan nada suaranya yang terdengar menyeramkan di telinga Hyesoo.Membuat Hyesoo bergidik ngeri karenanya.
Michan mendorong tubuh Hyesoo dengan kasar sampai Hyesoo jatuh tersungkur ke atas lantai.Hyesoo merintih kesakitan ketika punggungnya menghantam permukaan lantai kamarnya dengan keras.Bulir-bulir air mata mulai menggenangi kedua pelupuk matanya.Ketakutan besar melanda hatinya saat ini.
“Eonni,jangan sakiti aku.Jebal…” mohon Hyesoo dengan suara lirihnya yang terdengar bergetar.
Michan menghentikan langkahnya dan berdiri dengan tegap di hadapan Hyesoo yang mulai mengalirkan bulir-bulir air matanya.Sorot matanya terlihat begitu dingin saat ini,tak seperti sorot matanya yang selalu terlihat begitu ramah.
Permohonan Hyesoo hanya sebuah angin lalu baginya.Ia tak menggubris segala kalimat permohonan yang terus meluncur dari mulut Hyesoo sama sekali.Ia kembali melangkahkan kakinya mendekati Hyesoo yang beringsut mundur untuk menghindarinya.
Hyesoo terpojok.Punggungnya telah menyentuh dinding kamarnya.Jalan buntu.Tak ada lagi celah yang bisa dilaluinya untuk melarikan diri dari hadapan Michan yang kini telah berada di hadapannya.Tubuh Hyesoo bergetar dengan hebat.Ketakutannya semakin menjadi-jadi ketika ia melihat seringaian Michan.
Michan membungkukan badannya dan kembali membelai wajah Hyesoo dengan tangannya yang terasa dingin.Sementara Hyesoo hanya mampu terdiam di tengah isak tangisnya tanpa berbuat apapun.Harapannya semakin menipis ketika ia melihat Michan kembali menunjukan kuku-kuku tajamnya.
“Well,sepertinya ini akhir dari hidupmu Park Hyesoo.Dengan kau yang terbunuh,Tuan Heechul akan segera men—“ perkataan Michan terputus saat pintu kamar Hyesoo tiba-tiba saja terbuka.
Guk!
Seekor anjing kecil berbulu keemasan yang tak lain adalah Sungmin menyeruak masuk ke dalam kamar Hyesoo dan segera berlari menghampiri Hyesoo.Untunglah ia memiliki pendengaran yang tajam sehingga ia mampu mendengar suara teriakan Hyesoo.
Michan mengalihkan tatapan tajamnya ke arah seekor anjing kecil yang menghambat rencananya.Kemudian dengan satu tendangan,Michan menghempaskan tubuh anjing tersebut hingga membuatnya membentur kaki ranjang Hyesoo dengan keras.
“Eonni !” pekik Hyesoo histeris seraya menahan Michan yang hendak melayangkan sebuah tendangan untuk yang kedua kalinya ke arah anjing kecil kesayangannya.
Michan melepaskan tangan Hyesoo yang menahan kakinya dan menginjaknya.Hyesoo menjerit kesakitan saat ia merasakan rasa sakit yang menghantam tangannya.Tulangnya terasa remuk akibat injakan tersebut.
“Tak seharusnya kau menggangguku Park Hyesoo.Tenanglah,aku akan segera melenyapkanmu setelah aku melenyapkan anjing penggangu itu.” ujar Michan seraya mengangkat kakinya yang sedari tadi menginjak tangan Hyesoo.
Hyesoo berusaha mempertahankan kesadarannya di tengah rasa sakit yang teramat sangat di salah satu tangannya.Pandangannya mulai kabur,namun ia masih bisa melihat sosok Michan yang telah bersiap untuk mencabik-cabik tubuh anjing kecil kesayangannya dengan kuku-kuku tajamnya.“Andwae !! Michan eonni !!”
“Arrgghhh !!” erangan kesakitan lolos dari mulut Hyesoo ketika kuku-kuku tajam milik Michan merobek kulit lengannya.Tetes demi tetes darah segar mulai berjatuhan ke atas lantai kamar Hyesoo.
Inilah resiko yang harus diterima Hyesoo.Ia harus terkena kuku-kuku tajam Michan karena keinginannya untuk melindungi anjing kecil kesayangannya.
Perlahan kesadaran Hyesoo mulai menghilang.Hingga akhirnya ia jatuh pingsan dengan darah segar yang terus mengucur dari lengannya.Begitu pula dengan Sungmin yang kembali mendapatkan sebuah luka baru yang diberikan oleh Michan melalui tendangannya.
Michan terdiam dengan kedua matanya yang terbelalak.Ia mundur beberapa langkah dengan tatapan tak percayanya yang terus tertuju ke arah Hyesoo yang mendapatkan sebuah luka gores yang panjang dan dalam.Ia merasa terkejut atas apa yang baru saja diperbuatnya.Ia seolah tersadar dari pengaruh hipnotis seorang Kim Heechul untuk saat ini.
“A-apa yang baru saja kuperbuat ?” tanya Michan kepada dirinya sendiri seraya menatap kelima kukunya yang berlumuran darah milik Hyesoo.Air matanya mulai berjatuhan membasahi kedua pipinya.
Kedua mata Michan kembali terbelalak lebar saat ia merasakan rasa sakit yang menyerang kepalanya.Bersamaan dengan rasa sakit itu,ia dapat mendengar suara Heechul yang memakinya.“Kau tidak berguna Lee Michan ! Cepat lenyapkan Park Hyesoo sekarang juga !”
“AAARRGGHHH !!” sebuah teriakan keras lolos dari mulut Michan.Rasa sakit itu semakin terasa di saat ia mulai kembali masuk ke dalam pengaruh hipnotis Heechul.
Dengan sisa-sisa kesadaran yang dimilikinya,ia merubah wujudnya menjadi seekor kucing hitam dan melompat keluar melalui jendela kamar Hyesoo.Ia ingin segera menjauhkan dirinya dari Hyesoo sebelum ia kembali masuk ke dalam pengaruh hiponitis Heechul dan kembali menyakiti Hyesoo dengan tangannya sendiri.
Beberapa saat setelah Michan melarikan dirinya,Jungsoo masuk ke dalam kamar Hyesoo dengan Eunwoo,Youngwoon,Minra,dan Kyuhyun yang mengekor di belakangnya.Mereka terjaga dari tidurnya setelah mendengar teriakan keras yang berasal dari kamar Hyesoo.
Dan betapa terkejutnya mereka ketika mereka mendapati Hyesoo yang tak sadarkan diri di atas lantai dengan luka gores yang panjang di lengannya.Dengan sigap Kyuhyun segera membopong tubuh Hyesoo dan merebahkannya di atas ranjang sementara Minra dan Eunwoo mempersiapkan peralatan medis.Youngwoon tak tinggal diam,ia segera membawa Sungmin kembali ke kamar sebelah.
Jungsoo terpaku melihat keadaan Hyesoo yang mengenaskan.Lukanya terlihat menghitam dengan darah yang juga berwarna hitam yang masih terus mengucur dengan derasnya.Ia mengerang frustasi dan mengacak rambutnya dengan kasar.Ia merasa bahwa ia telah gagal dalam melindungi Hyesoo.
“Mianhae Hyesoo-ya.” gumamnya lirih di tengah deraian air matanya yang mulai mengalir.
Secara tak disengaja kedua matanya melihat seutas pita berwarna putih yang tersangkut di daun jendela kamar Hyesoo.Seutas pita berwarna putih yang tak terasa asing lagi baginya.Ia tertegun melihat sebuah huruf ‘M’ yang terjahit dengan sempurna di ujung pita tersebut.
“Michan…”
***
Cat Village
Jungsoo berlari dengan sekuat tenaga menyusuri jalan setapak menuju sebuah rumah besar yang menjadi tempat tinggal keluarga Michan.Sesampainya di depan pintu rumah tersebut,Jungsoo segera membukanya dengan kasar.
“Di mana Michan ?” tanya Jungsoo di tengah deru nafasnya yang tak beraturan.
Kehadiran Jungsoo merenggut perhatian semua orang yang berada di dalam ruang keluarga.Jungsoo melangkah masuk dan menatap Hyochan dengan kedua matanya yang menyiratkan kekhawatiran.“Di mana Michan ?”
“Bu-bukankah Michan eonni menginap di tempatmu malam ini oppa ?” Hyochan balik bertanya dengan wajahnya yang terlihat kebingungan.
Jungsoo menghela nafas berat.“Dia tidak menginap di tempatku Hyo-ya.”
Hyochan tersentak kaget mendengar jawaban Jungoo.Untuk beberapa saat keadaan di dalam ruangan tersebut menjadi hening.Berbagai spekulasi buruk mulai bermunculan di benak setiap orang yang mendengar jawaban Jungsoo tadi.
“Sial !” umpatan Jonghyun yang baru saja masuk ke dalam ruang keluarga berhasil memecahkan keheningan yang menyelimuti ruangan tersebut.
“Waeyo ?” tanya semua orang yang berada di dalam ruang keluarga secara bersamaan.
Jonghyun menghela nafas berat dan mengeluarkan sebotol kecil ramuan berwarna hitam pekat dari dalam saku celananya. “Racun mematikanku tiba-tiba saja berkurang separuh.”
Semua orang yang berada di dalam ruang keluarga tersentak kaget atas berita mengejutkan yang baru saja disampaikan oleh Jonghyun.Karena selama ini tak ada seorang pun yang berani menyentuh ataupun menggunakan racun paling mematikan milik Jonghyun yang disimpan dengan sebaik mungkin.
“Ta-tapi si-siapa yang meng-menggunakannya ?” Hyochan bertanya dengan sedikit terbata karena rasa terkejutnya.
“Molla.Apa ada seseorang yang masuk ke dalam kamarku tadi ?” Jonghyun balik bertanya seraya menatap Hyochan,Key,dan Onew satu persatu,karena hanya mereka bertigalah yang berada di dalam rumah tersebut selama Jonghyun dan Taemin pergi.
Ketiga orang tersebut terdiam.Keringat dingin mulai mengalir membasahi pelipis mereka bertiga begitu mereka mengingat sosok seseorang yang masuk ke dalam kamar Jonghyun tadi,Lee Michan.
“Kalian bertiga pasti tahu siapa orang yang masuk ke dalam kamarku tadi kan ?” Jonghyun kembali bertanya dengan nada menyelidiknya.
Jungsoo hanya berdiam diri dan menunggu jawaban yang akan terlontar dari mulut ketiga orang tersebut.Pelipisnya juga terlihat basah oleh keringat dinginnya.Entah kenapa ia merasakan sebuah firasat buruk mengenai hubungan hilangnya racun mematikan milik Jonghyun dan juga—luka Hyesoo yang menghitam.
“Ta-tadi Mi-michan eonni masuk ke dalam ka-kamarmu oppa.” jawab Hyochan dengan suara lirihnya yang hampir tak terdengar.
Jawaban Hyochan cukup membuat Jungsoo dan Jonghyun tersentak kaget.Berbagai spekulasi buruk pun mulai bermunculan di benak mereka.Akhirnya Jonghyun kembali membuka suara untuk mengutarakan isi pikirannya.“Michan noona ? A-apakah Michan noona yang telah menggunakan racun mematikanku ini ?”
“Jonghyun,apa kau tahu efek yang disebabkan oleh racunmu itu ?” tanya Jungsoo dengan suara paraunya.Firasat buruknya semakin menguat saat ini.
Jonghyun terdiam sejenak dan berusaha memikirkan jawaban yang akan diberikannya.Beberapa saat kemudian ia mengangguk dan menjawab pertanyaan Jungsoo. “Aku tahu hyung.Efek yang disebabkan racun ini cukup kuat,bisa berakibat kematian.Kalau racun ini telah bercampur dengan darah seseorang,darah itu akan berubah warna menjadi hitam karena racun ini mulai bekerja merusak sel-sel darahnya.”
Jantung Jungsoo seakan berhenti berdetak saat itu juga.Sepertinya firasat buruknya mengenai hubungan hilangnya racun mematikan milik Jonghyun dan luka Hyesoo yang menghitam terbukti.Dan sebuah spekulasi buruk pun muncul di benaknya.
“Ini tidak mungkin.” gumam Jungsoo yang membuat seluruh perhatian terarah kepadanya.
“Waeyo hyung ?” tanya Jonghyun yang melihat gelagat aneh Jungsoo.
Jungsoo mendongakan kepalanya dan menatap Jonghyun dengan wajahnya yang terlihat cemas.“Hyesoo—darah Hyesoo bercampur dengan racun itu tadi !”
“Mwo ?! Kita harus segera menolongnya hyung !” pekik Minho dan Onew yang bergegas bangkit dari duduknya dan berlari ke dalam kamarnya untuk mencari perlengkapannya yang diperlukan untuk menolong Hyesoo.
“Ba-bagaimana bisa Hyesoo terkena racun itu ?” tanya Hyochan.
Jungsoo terdiam sejenak.Geraman kesal lolos dari mulutnya.“Hyesoo mendapat sebuah luka gores yang panjang di lengannya.Aku tidak tahu siapa yang menyerangnya.”
Semua hanya terdiam dan menunggu Jungsoo melanjutkan kalimatnya.Semua orang yang berada di dalam ruang keluarga mencium suatu hal yang tidak beres mengenai luka yang didapatkan Hyesoo dan menghilangnya Michan serta racun mematikan milik Jonghyun.
“Tapi aku menemukan pita ini di daun jendela kamarnya.” lanjut Jungsoo dengan suara paraunya.Ia menunjukan seutas pita berwarna putih yang ditemukannya tadi.
Hyochan merebut pita berwarna putih tersebut dan memperhatikan setiap detailnya dengan sebaik mungkin.Kedua matanya membulat melihat sebuah huruf ‘M’ yang terjahit di ujung pita tersebut.Ya,Hyochan mengenali pita tersebut.
“Op-oppa,bukankan ini pita yang kau berikan untuk Mi-michan eonni ?” tanya Hyochan dengan suaranya yang terdengar bergetar.Air mata telah menggenangi kedua pelupuk matanya.
Jungsoo hanya mengangguk lemah untuk menjawab pertanyaan Hyochan.
“Andwae !! Michan eonni tidak mungkin melukai Hyesoo !!” pekik Hyochan histeris.Key segera menghampiri Hyochan dan memeluknya dengan erat untuk menenangkannya.
“Tenanglah Hyo-ya.” ujar Key seraya terus menahan Hyochan yang meronta di dalam pelukannya.Sebisa mungkin ia berusaha menahan Hyochan agar yeoja itu tidak melayangkan pukulannya untuk Jungsoo.
“Jangan salahkan Michan eonni !! Belum tentu Michan eonni yang menjadi pelakunya,oppa !!” Hyochan kembali memekik histeris di tengah deraian air matanya.
Jungsoo menatap Hyochan dengan tatapan sendunya.“Aku tidak menyalahkan Michan,Hyo-ya.Dan aku juga berharap kalau ini hanyalah sebuah jebakan yang dipakai untuk menjebak Michan.”
Tangis Hyochan semakin menjadi-jadi.Di dalam hatinya ia terus berharap jika eonni kesayangannya itu bukanlah pelaku sebenarnya yang melukai Hyesoo.Tak pernah sekalipun terbayang di benaknya kalau eonni nya itu akan melukai seseorang yang telah dianggap sebagai keluarganya sendiri.
“Hyo-ya,uljima.Lebih baik kita segera menemui Hyesoo dan menolongnya sebelum terlambat.” bisik Key setelah kedua matanya melihat Minho dan Onew yang telah siap dengan berbagai macam ramuan penyembuhan yang mereka miliki.
***
White Wolf Castle – Hyesoo’s room
“Oppa ! Keadaan Hyesoo semakin memburuk.” lapor Eunwoo kepada Jungsoo yang baru saja tiba bersama dengan rombongan Hyochan,dkk.Kecemasan terlihat dengan jelas di wajah Eunwoo,bahkan air matanya mulai berjatuhan membasahi pipinya.
Jungsoo menepuk-nepuk puncak kepala Eunwoo dan tersenyum tipis.“Uljima Eunwoo-ya,yakinlah kalau Hyesoo akan segera sembuh.Biarkan Onew dan Minho menanganinya dengan sebaik mungkin.”
Jungsoo menarik Eunwoo masuk ke dalam pelukannya dan menenangkan Eunwoo yang menangis semakin keras.Kemudian ia memberikan kode kepada Onew dan Minho agar mereka segera menangani Hyesoo.
Tanpa banyak bicara lagi,Onew dan Minho langsung berlari menghampiri Hyesoo yang terkulai lemas dan tak sadarkan diri di atas ranjangnya.
“Jungsoo Hyung ! Sungmin telah sadarkan dirinya !” seruan Youngwoon yang berasal dari kamar sebelah terdengar dengan jelas di telinga Jungsoo.
“Eunwoo-ya,hapus air matamu.Lebih baik kita temui Sungmin dulu.” ujar Jungsoo yang ditanggapi dengan anggukan kepala oleh Eunwoo.

Sungmin’s room
“Sungmin-ah,bagaimana keadaanmu ?” tanya Jungsoo dengan seulas senyuman di wajahnya.Ia menempatkan dirinya untuk duduk di sisi ranjang Sungmin yang baru saja sadarkan diri.
Sungmin mengukir senyum tipis di tengah wajahnya yang terlihat pucat.“Gwaenchanayo hyung,aku hanya mendapat luka ringan.”
Jungsoo menghela nafas berat mendengar kata ‘luka ringan’ yang dilontarkan oleh Sungmin.Kedua matanya bergerak menelusuri tubuh Sungmin yang terbalut perban di sana-sini.“Luka ringan ? Bagaimana bisa kau mengatakan kalau kau hanya mendapat luka ringan sementara kau sudah menjadi setengah mumi seperti ini huh ?”
Sungmin tertawa kecil mendengar pertanyaan retoris Jungsoo.Namun sedetik kemudian wajahnya terlihat muram.“Mianhae hyung,aku gagal melindungi Hyesoo di tugas pertamaku.”
“Ini semua bukan salahmu Sungmin-ah.Justru aku ingin berterimakasih padamu karena kau telah berusaha untuk melindungi Hyesoo.Aku tak tahu bagaimana keadaan Hyesoo nantinya kalau kau tak berusaha untuk melindunginya.” balas Jungsoo.Suaranya terdengar bergetar saat ia membalas kalimat Sungmin.
Keadaan menjadi hening untuk sesaat.Setelah terdiam untuk beberapa saat,akhirnya Jungsoo kembali membuka suaranya.“Apa kau melihat siapa yang menyerang Hyesoo,Sungmin-ah ?”
Deg
Sungmin terdiam mendengar pertanyaan Jungsoo.Rasa takut kembali menyerangnya ketika bayang-bayang peristiwa penyerangan Hyesoo kembali terlintas di benaknya.Wajahnya yang pucat kini mulai basah oleh keringat dinginnya yang mulai mengucur.
“Wa-waeyo Sungmin-ah ?” tanya Jungsoo dengan nada khawatirnya.
“Yeoja itu sungguh mengerikan hyung…” gumam Sungmin.Kedua matanya menatap lurus dengan tatapan kosong.Tubuhnya bergetar hebat.
“Se-seperti apa yeoja itu ?” Jungsoo kembali bertanya,namun kali ini hanya gelengan kepala yang diberikan oleh Sungmin untuk jawaban pertanyaannya itu.
“Aku tak bisa melihat wajahnya dengan jelas hyung.Aku hanya bisa merasakan auranya yang sangat mencekam.” lanjut Sungmin.
Keadaan kembali menjadi hening.Tak ada sepatah kata pun yang dilontarkan oleh Jungsoo,Sungmin ataupun Youngwoon dan Eunwoo.Entah kenapa suasana tegang seakan menyelimuti ruangan tersebut.
Brak
Suara pintu yang dibuka mengalihkan perhatian semua orang yang berada di dalam kamar Sungmin.Sosok Kyuhyun muncul dengan nafasnya yang tersengal-sengal.“Hyung,Hyesoo telah sadarkan dirinya.”
Jungsoo,Youngwoon,dan Eunwoo langsung beranjak pergi meninggalkan kamar Sungmin.Sementara Kyuhyun hanya terdiam di tempatnya untuk mengatur nafasnya yang masih tersengal-sengal.Kedua matanya menatap tajam ke arah Sungmin yang masih terbaring lemah di atas ranjangnya.
“Well,aku akan menemanimu Sungmin-ssi.Aku yakin kau pasti akan merasa kesepian kalau tak ada yang menemanimu di tengah keadaanmu yang seperti itu.” kata Kyuhyun dengan seulas senyuman yang terukir di wajahnya.
Sungmin tersenyum senang mendengar perkataan Kyuhyun.“Gamsahamnida Kyuhyun-ssi.”

Hyesoo’s room
“Ah,untunglah kau selamat Hyesoo-ya.” gumam Eunwoo seraya memeluk Hyesoo dengan erat.Hyesoo tersenyum kecil dan membalas pelukan eonni nya itu.
“Hyesoo-ya,gwaenchana ?” tanya Jungsoo seraya menempatkan dirinya untuk duduk di sisi ranjang Hyesoo.Kekhawatiran masih tergambar dengan jelas di wajahnya.
Hyesoo hanya mengangguk kecil untuk menjawab pertanyaan Jungsoo dan kembali berbicara dengan  Eunwoo.Jungsoo yang merasa terabaikan oleh Hyesoo pun menghela nafas panjang.Jungsoo menyadari gelagat aneh yeodongsaengnya itu yang seakan menghindari untuk berbicara lebih lanjut dengannya.
Jungsoo kembali menghela nafas panjang.“Siapa yang telah menyerangmu Hyesoo-ya ?”
Deg
Hyesoo tersentak kaget mendengar pertanyaan yang diberikan oleh Jungsoo secara mendadak,tanpa berbasa-basi terlebih dahulu.Hyesoo menundukan kepalanya dan melirik dengan perasaan takut ke arah Jungsoo yang tengah menatapnya dengan tatapan tajam.
“Jawab aku Hyesoo-ya.” kali ini Jungsoo meninggikan nada bicaranya karena Hyesoo tak kunjung menjawab pertanyaannya tadi.
Mendengar nada bicara Jungsoo yang meninggi,Hyesoo akhirnya memutuskan untuk berbicara jujur kepada oppanya tersebut.“Mi-michan eonni…”
“MWO ?!” pekik Eunwoo,Youngwoon,dan Minra secara bersamaan.
Hyesoo kembali menundukan kepalanya saat pandangannya bertemu dengan Hyochan yang sedari tadi terus menatapnya dengan tatapan sendunya.Perasaan bersalah datang menghampirinya saat itu juga.Dan ia juga takut jika hubungannya dengan Jungsoo ataupun Hyochan akan merenggang karena ia telah menuduh Michan tanpa bukti yang jelas.
“Sial…” Jungsoo mengumpat pelan mendengar jawaban Hyesoo.Kedua tangannya mengepal erat untuk menahan gejolak emosinya.
“Mi-mianhaeyo oppa.Ak-aku tak bermaksud un-untuk menuduh Michan eonni.” sahut Hyesoo dengan terbata-bata.Mendengar umpatan yang baru saja dilontarkan oleh Jungsoo membuatnya semakin merasa ketakutan.
“Ta-tapi ini bukan salah Michan eonni sepenuhnya !!” lanjut Hyesoo setengah berteriak.
Sontak seluruh perhatian terarah kepadanya.Keheningan yang tercipta di kamarnya seolah memaksanya untuk menjelaskan maksud dari perkataannya tadi.
“Michan eonni terlihat berbeda dari biasanya.Auranya terasa mencekam,dan juga—kedua bola matanya tak lagi berwarna hijau.Kedua bola matanya berubah menjadi berwarna hitam pekat.” gumam Hyesoo seraya terus berusaha mengingat keanehan pada diri Michan yang menyerangnya tadi.
Jungsoo menggeram kesal mendengar penjelasan dari Hyesoo.Di benaknya terbesit nama seseorang yang diyakininya telah memperalat Michan untuk menyerang Hyesoo.
“Kim Heechul…”

TBC
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ayo di comment ^^ Biar author lebih semangat buat bikin part selanjutnya~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar