Title
: The Eternal Jewel
Author
: Someone
Genre
: Fantasy,family,romance
Cast(s)
: Super Junior member (13+2),SHINee member,Park Hyesoo,Kim Eunwoo,Kim Haena,Lee
Michan,Lee Hyochan,Han Minra,Shin Yunhee,Lee Yongsang
Length
: Series
Note
: Only Author POV
Enjoy
the story~
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“ANDWAEEE !!” Hyesoo menjerit
histeris begitu ia melihat Michan yang telah bersiap dengan kuku-kuku tajamnya.
Michan tersentak kaget mendengar
teriakan Hyesoo yang memekakan telinga.Ia mundur beberapa langkah seraya
menutupi kedua telinganya.Sinar rembulan yang menembus masuk melalui jendela
menyorot Michan sehingga membuat Hyesoo dapat melihat kedua bola mata berwarna
hitam pekat milik Michan.
“Park Hyesoo.” desis Michan geram
dengan tatapan tajamnya yang tertuju ke arah Hyesoo.
Hyesoo segera turun dari atas
ranjangnya dan berlari menuju pintu kamarnya.Sayang,Michan telah lebih dulu
sampai di depan pintu kamar Hyesoo dan menghalangi Hyesoo yang akan melarikan
diri.
“Kau tak akan bisa menghindar dariku
Park Hyesoo.” gumam Michan dengan nada suaranya yang terdengar menyeramkan di
telinga Hyesoo.Membuat Hyesoo bergidik ngeri karenanya.
Michan mendorong tubuh Hyesoo dengan
kasar sampai Hyesoo jatuh tersungkur ke atas lantai.Hyesoo merintih kesakitan
ketika punggungnya menghantam permukaan lantai kamarnya dengan
keras.Bulir-bulir air mata mulai menggenangi kedua pelupuk matanya.Ketakutan
besar melanda hatinya saat ini.
“Eonni,jangan sakiti aku.Jebal…”
mohon Hyesoo dengan suara lirihnya yang terdengar bergetar.
Michan menghentikan langkahnya dan
berdiri dengan tegap di hadapan Hyesoo yang mulai mengalirkan bulir-bulir air
matanya.Sorot matanya terlihat begitu dingin saat ini,tak seperti sorot matanya
yang selalu terlihat begitu ramah.
Permohonan Hyesoo hanya sebuah angin
lalu baginya.Ia tak menggubris segala kalimat permohonan yang terus meluncur
dari mulut Hyesoo sama sekali.Ia kembali melangkahkan kakinya mendekati Hyesoo
yang beringsut mundur untuk menghindarinya.
Hyesoo terpojok.Punggungnya telah
menyentuh dinding kamarnya.Jalan buntu.Tak ada lagi celah yang bisa dilaluinya
untuk melarikan diri dari hadapan Michan yang kini telah berada di
hadapannya.Tubuh Hyesoo bergetar dengan hebat.Ketakutannya semakin menjadi-jadi
ketika ia melihat seringaian Michan.
Michan membungkukan badannya dan
kembali membelai wajah Hyesoo dengan tangannya yang terasa dingin.Sementara
Hyesoo hanya mampu terdiam di tengah isak tangisnya tanpa berbuat
apapun.Harapannya semakin menipis ketika ia melihat Michan kembali menunjukan
kuku-kuku tajamnya.
“Well,sepertinya ini akhir dari
hidupmu Park Hyesoo.Dengan kau yang terbunuh,Tuan Heechul akan segera men—“
perkataan Michan terputus saat pintu kamar Hyesoo tiba-tiba saja terbuka.
Guk!
Seekor anjing kecil berbulu keemasan
yang tak lain adalah Sungmin menyeruak masuk ke dalam kamar Hyesoo dan segera
berlari menghampiri Hyesoo.Untunglah ia memiliki pendengaran yang tajam
sehingga ia mampu mendengar suara teriakan Hyesoo.
Michan mengalihkan tatapan tajamnya
ke arah seekor anjing kecil yang menghambat rencananya.Kemudian dengan satu
tendangan,Michan menghempaskan tubuh anjing tersebut hingga membuatnya
membentur kaki ranjang Hyesoo dengan keras.
“Eonni !” pekik Hyesoo histeris
seraya menahan Michan yang hendak melayangkan sebuah tendangan untuk yang kedua
kalinya ke arah anjing kecil kesayangannya.
Michan melepaskan tangan Hyesoo yang
menahan kakinya dan menginjaknya.Hyesoo menjerit kesakitan saat ia merasakan
rasa sakit yang menghantam tangannya.Tulangnya terasa remuk akibat injakan
tersebut.
“Tak seharusnya kau menggangguku
Park Hyesoo.Tenanglah,aku akan segera melenyapkanmu setelah aku melenyapkan
anjing penggangu itu.” ujar Michan seraya mengangkat kakinya yang sedari tadi
menginjak tangan Hyesoo.
Hyesoo berusaha mempertahankan
kesadarannya di tengah rasa sakit yang teramat sangat di salah satu
tangannya.Pandangannya mulai kabur,namun ia masih bisa melihat sosok Michan
yang telah bersiap untuk mencabik-cabik tubuh anjing kecil kesayangannya dengan
kuku-kuku tajamnya.“Andwae !! Michan eonni !!”
“Arrgghhh !!” erangan kesakitan
lolos dari mulut Hyesoo ketika kuku-kuku tajam milik Michan merobek kulit
lengannya.Tetes demi tetes darah segar mulai berjatuhan ke atas lantai kamar
Hyesoo.
Inilah resiko yang harus diterima
Hyesoo.Ia harus terkena kuku-kuku tajam Michan karena keinginannya untuk
melindungi anjing kecil kesayangannya.
Perlahan kesadaran Hyesoo mulai
menghilang.Hingga akhirnya ia jatuh pingsan dengan darah segar yang terus
mengucur dari lengannya.Begitu pula dengan Sungmin yang kembali mendapatkan
sebuah luka baru yang diberikan oleh Michan melalui tendangannya.
Michan terdiam dengan kedua matanya
yang terbelalak.Ia mundur beberapa langkah dengan tatapan tak percayanya yang
terus tertuju ke arah Hyesoo yang mendapatkan sebuah luka gores yang panjang
dan dalam.Ia merasa terkejut atas apa yang baru saja diperbuatnya.Ia seolah
tersadar dari pengaruh hipnotis seorang Kim Heechul untuk saat ini.
“A-apa yang baru saja kuperbuat ?”
tanya Michan kepada dirinya sendiri seraya menatap kelima kukunya yang
berlumuran darah milik Hyesoo.Air matanya mulai berjatuhan membasahi kedua
pipinya.
Kedua mata Michan kembali terbelalak
lebar saat ia merasakan rasa sakit yang menyerang kepalanya.Bersamaan dengan
rasa sakit itu,ia dapat mendengar suara Heechul yang memakinya.“Kau
tidak berguna Lee Michan ! Cepat lenyapkan Park Hyesoo sekarang juga !”
“AAARRGGHHH !!” sebuah teriakan
keras lolos dari mulut Michan.Rasa sakit itu semakin terasa di saat ia mulai
kembali masuk ke dalam pengaruh hipnotis Heechul.
Dengan sisa-sisa kesadaran yang
dimilikinya,ia merubah wujudnya menjadi seekor kucing hitam dan melompat keluar
melalui jendela kamar Hyesoo.Ia ingin segera menjauhkan dirinya dari Hyesoo
sebelum ia kembali masuk ke dalam pengaruh hiponitis Heechul dan kembali
menyakiti Hyesoo dengan tangannya sendiri.
Beberapa saat setelah Michan
melarikan dirinya,Jungsoo masuk ke dalam kamar Hyesoo dengan
Eunwoo,Youngwoon,Minra,dan Kyuhyun yang mengekor di belakangnya.Mereka terjaga
dari tidurnya setelah mendengar teriakan keras yang berasal dari kamar Hyesoo.
Dan betapa terkejutnya mereka ketika
mereka mendapati Hyesoo yang tak sadarkan diri di atas lantai dengan luka gores
yang panjang di lengannya.Dengan sigap Kyuhyun segera membopong tubuh Hyesoo
dan merebahkannya di atas ranjang sementara Minra dan Eunwoo mempersiapkan
peralatan medis.Youngwoon tak tinggal diam,ia segera membawa Sungmin kembali ke
kamar sebelah.
Jungsoo terpaku melihat keadaan
Hyesoo yang mengenaskan.Lukanya terlihat menghitam dengan darah yang juga
berwarna hitam yang masih terus mengucur dengan derasnya.Ia mengerang frustasi
dan mengacak rambutnya dengan kasar.Ia merasa bahwa ia telah gagal dalam
melindungi Hyesoo.
“Mianhae Hyesoo-ya.” gumamnya lirih
di tengah deraian air matanya yang mulai mengalir.
Secara tak disengaja kedua matanya
melihat seutas pita berwarna putih yang tersangkut di daun jendela kamar
Hyesoo.Seutas pita berwarna putih yang tak terasa asing lagi baginya.Ia
tertegun melihat sebuah huruf ‘M’ yang terjahit dengan sempurna di ujung pita
tersebut.
“Michan…”
***
Cat Village
Jungsoo berlari dengan sekuat tenaga
menyusuri jalan setapak menuju sebuah rumah besar yang menjadi tempat tinggal
keluarga Michan.Sesampainya di depan pintu rumah tersebut,Jungsoo segera
membukanya dengan kasar.
“Di mana Michan ?” tanya Jungsoo di
tengah deru nafasnya yang tak beraturan.
Kehadiran Jungsoo merenggut
perhatian semua orang yang berada di dalam ruang keluarga.Jungsoo melangkah
masuk dan menatap Hyochan dengan kedua matanya yang menyiratkan
kekhawatiran.“Di mana Michan ?”
“Bu-bukankah Michan eonni menginap
di tempatmu malam ini oppa ?” Hyochan balik bertanya dengan wajahnya yang terlihat
kebingungan.
Jungsoo menghela nafas berat.“Dia
tidak menginap di tempatku Hyo-ya.”
Hyochan tersentak kaget mendengar
jawaban Jungoo.Untuk beberapa saat keadaan di dalam ruangan tersebut menjadi
hening.Berbagai spekulasi buruk mulai bermunculan di benak setiap orang yang
mendengar jawaban Jungsoo tadi.
“Sial !” umpatan Jonghyun yang baru
saja masuk ke dalam ruang keluarga berhasil memecahkan keheningan yang
menyelimuti ruangan tersebut.
“Waeyo ?” tanya semua orang yang
berada di dalam ruang keluarga secara bersamaan.
Jonghyun menghela nafas berat dan
mengeluarkan sebotol kecil ramuan berwarna hitam pekat dari dalam saku
celananya. “Racun mematikanku tiba-tiba saja berkurang separuh.”
Semua orang yang berada di dalam
ruang keluarga tersentak kaget atas berita mengejutkan yang baru saja
disampaikan oleh Jonghyun.Karena selama ini tak ada seorang pun yang berani
menyentuh ataupun menggunakan racun paling mematikan milik Jonghyun yang
disimpan dengan sebaik mungkin.
“Ta-tapi si-siapa yang
meng-menggunakannya ?” Hyochan bertanya dengan sedikit terbata karena rasa
terkejutnya.
“Molla.Apa ada seseorang yang masuk
ke dalam kamarku tadi ?” Jonghyun balik bertanya seraya menatap Hyochan,Key,dan
Onew satu persatu,karena hanya mereka bertigalah yang berada di dalam rumah
tersebut selama Jonghyun dan Taemin pergi.
Ketiga orang tersebut
terdiam.Keringat dingin mulai mengalir membasahi pelipis mereka bertiga begitu
mereka mengingat sosok seseorang yang masuk ke dalam kamar Jonghyun tadi,Lee
Michan.
“Kalian bertiga pasti tahu siapa
orang yang masuk ke dalam kamarku tadi kan ?” Jonghyun kembali bertanya dengan
nada menyelidiknya.
Jungsoo hanya berdiam diri dan
menunggu jawaban yang akan terlontar dari mulut ketiga orang
tersebut.Pelipisnya juga terlihat basah oleh keringat dinginnya.Entah kenapa ia
merasakan sebuah firasat buruk mengenai hubungan hilangnya racun mematikan
milik Jonghyun dan juga—luka Hyesoo yang menghitam.
“Ta-tadi Mi-michan eonni masuk ke
dalam ka-kamarmu oppa.” jawab Hyochan dengan suara lirihnya yang hampir tak
terdengar.
Jawaban Hyochan cukup membuat
Jungsoo dan Jonghyun tersentak kaget.Berbagai spekulasi buruk pun mulai
bermunculan di benak mereka.Akhirnya Jonghyun kembali membuka suara untuk
mengutarakan isi pikirannya.“Michan noona ? A-apakah Michan noona yang telah
menggunakan racun mematikanku ini ?”
“Jonghyun,apa kau tahu efek yang
disebabkan oleh racunmu itu ?” tanya Jungsoo dengan suara paraunya.Firasat
buruknya semakin menguat saat ini.
Jonghyun terdiam sejenak dan
berusaha memikirkan jawaban yang akan diberikannya.Beberapa saat kemudian ia
mengangguk dan menjawab pertanyaan Jungsoo. “Aku tahu hyung.Efek yang
disebabkan racun ini cukup kuat,bisa berakibat kematian.Kalau racun ini telah
bercampur dengan darah seseorang,darah itu akan berubah warna menjadi hitam
karena racun ini mulai bekerja merusak sel-sel darahnya.”
Jantung Jungsoo seakan berhenti
berdetak saat itu juga.Sepertinya firasat buruknya mengenai hubungan hilangnya
racun mematikan milik Jonghyun dan luka Hyesoo yang menghitam terbukti.Dan
sebuah spekulasi buruk pun muncul di benaknya.
“Ini tidak mungkin.” gumam Jungsoo
yang membuat seluruh perhatian terarah kepadanya.
“Waeyo hyung ?” tanya Jonghyun yang
melihat gelagat aneh Jungsoo.
Jungsoo mendongakan kepalanya dan
menatap Jonghyun dengan wajahnya yang terlihat cemas.“Hyesoo—darah Hyesoo
bercampur dengan racun itu tadi !”
“Mwo ?! Kita harus segera
menolongnya hyung !” pekik Minho dan Onew yang bergegas bangkit dari duduknya
dan berlari ke dalam kamarnya untuk mencari perlengkapannya yang diperlukan
untuk menolong Hyesoo.
“Ba-bagaimana bisa Hyesoo terkena
racun itu ?” tanya Hyochan.
Jungsoo terdiam sejenak.Geraman
kesal lolos dari mulutnya.“Hyesoo mendapat sebuah luka gores yang panjang di
lengannya.Aku tidak tahu siapa yang menyerangnya.”
Semua hanya terdiam dan menunggu
Jungsoo melanjutkan kalimatnya.Semua orang yang berada di dalam ruang keluarga
mencium suatu hal yang tidak beres mengenai luka yang didapatkan Hyesoo dan
menghilangnya Michan serta racun mematikan milik Jonghyun.
“Tapi aku menemukan pita ini di daun
jendela kamarnya.” lanjut Jungsoo dengan suara paraunya.Ia menunjukan seutas
pita berwarna putih yang ditemukannya tadi.
Hyochan merebut pita berwarna putih
tersebut dan memperhatikan setiap detailnya dengan sebaik mungkin.Kedua matanya
membulat melihat sebuah huruf ‘M’ yang terjahit di ujung pita tersebut.Ya,Hyochan
mengenali pita tersebut.
“Op-oppa,bukankan ini pita yang kau
berikan untuk Mi-michan eonni ?” tanya Hyochan dengan suaranya yang terdengar
bergetar.Air mata telah menggenangi kedua pelupuk matanya.
Jungsoo hanya mengangguk lemah untuk
menjawab pertanyaan Hyochan.
“Andwae !! Michan eonni tidak
mungkin melukai Hyesoo !!” pekik Hyochan histeris.Key segera menghampiri
Hyochan dan memeluknya dengan erat untuk menenangkannya.
“Tenanglah Hyo-ya.” ujar Key seraya
terus menahan Hyochan yang meronta di dalam pelukannya.Sebisa mungkin ia
berusaha menahan Hyochan agar yeoja itu tidak melayangkan pukulannya untuk
Jungsoo.
“Jangan salahkan Michan eonni !!
Belum tentu Michan eonni yang menjadi pelakunya,oppa !!” Hyochan kembali
memekik histeris di tengah deraian air matanya.
Jungsoo menatap Hyochan dengan
tatapan sendunya.“Aku tidak menyalahkan Michan,Hyo-ya.Dan aku juga berharap
kalau ini hanyalah sebuah jebakan yang dipakai untuk menjebak Michan.”
Tangis Hyochan semakin
menjadi-jadi.Di dalam hatinya ia terus berharap jika eonni kesayangannya itu
bukanlah pelaku sebenarnya yang melukai Hyesoo.Tak pernah sekalipun terbayang
di benaknya kalau eonni nya itu akan melukai seseorang yang telah dianggap
sebagai keluarganya sendiri.
“Hyo-ya,uljima.Lebih baik kita
segera menemui Hyesoo dan menolongnya sebelum terlambat.” bisik Key setelah
kedua matanya melihat Minho dan Onew yang telah siap dengan berbagai macam
ramuan penyembuhan yang mereka miliki.
***
White Wolf Castle – Hyesoo’s room
“Oppa ! Keadaan Hyesoo semakin
memburuk.” lapor Eunwoo kepada Jungsoo yang baru saja tiba bersama dengan
rombongan Hyochan,dkk.Kecemasan terlihat dengan jelas di wajah Eunwoo,bahkan
air matanya mulai berjatuhan membasahi pipinya.
Jungsoo menepuk-nepuk puncak kepala
Eunwoo dan tersenyum tipis.“Uljima Eunwoo-ya,yakinlah kalau Hyesoo akan segera
sembuh.Biarkan Onew dan Minho menanganinya dengan sebaik mungkin.”
Jungsoo menarik Eunwoo masuk ke
dalam pelukannya dan menenangkan Eunwoo yang menangis semakin keras.Kemudian ia
memberikan kode kepada Onew dan Minho agar mereka segera menangani Hyesoo.
Tanpa banyak bicara lagi,Onew dan
Minho langsung berlari menghampiri Hyesoo yang terkulai lemas dan tak sadarkan
diri di atas ranjangnya.
“Jungsoo Hyung ! Sungmin telah
sadarkan dirinya !” seruan Youngwoon yang berasal dari kamar sebelah terdengar
dengan jelas di telinga Jungsoo.
“Eunwoo-ya,hapus air matamu.Lebih
baik kita temui Sungmin dulu.” ujar Jungsoo yang ditanggapi dengan anggukan
kepala oleh Eunwoo.
Sungmin’s room
“Sungmin-ah,bagaimana keadaanmu ?”
tanya Jungsoo dengan seulas senyuman di wajahnya.Ia menempatkan dirinya untuk
duduk di sisi ranjang Sungmin yang baru saja sadarkan diri.
Sungmin mengukir senyum tipis di
tengah wajahnya yang terlihat pucat.“Gwaenchanayo hyung,aku hanya mendapat luka
ringan.”
Jungsoo menghela nafas berat
mendengar kata ‘luka ringan’ yang dilontarkan oleh Sungmin.Kedua matanya
bergerak menelusuri tubuh Sungmin yang terbalut perban di sana-sini.“Luka
ringan ? Bagaimana bisa kau mengatakan kalau kau hanya mendapat luka ringan
sementara kau sudah menjadi setengah mumi seperti ini huh ?”
Sungmin tertawa kecil mendengar
pertanyaan retoris Jungsoo.Namun sedetik kemudian wajahnya terlihat
muram.“Mianhae hyung,aku gagal melindungi Hyesoo di tugas pertamaku.”
“Ini semua bukan salahmu
Sungmin-ah.Justru aku ingin berterimakasih padamu karena kau telah berusaha
untuk melindungi Hyesoo.Aku tak tahu bagaimana keadaan Hyesoo nantinya kalau kau
tak berusaha untuk melindunginya.” balas Jungsoo.Suaranya terdengar bergetar
saat ia membalas kalimat Sungmin.
Keadaan menjadi hening untuk sesaat.Setelah
terdiam untuk beberapa saat,akhirnya Jungsoo kembali membuka suaranya.“Apa kau
melihat siapa yang menyerang Hyesoo,Sungmin-ah ?”
Deg
Sungmin terdiam mendengar pertanyaan
Jungsoo.Rasa takut kembali menyerangnya ketika bayang-bayang peristiwa
penyerangan Hyesoo kembali terlintas di benaknya.Wajahnya yang pucat kini mulai
basah oleh keringat dinginnya yang mulai mengucur.
“Wa-waeyo Sungmin-ah ?” tanya
Jungsoo dengan nada khawatirnya.
“Yeoja itu sungguh mengerikan
hyung…” gumam Sungmin.Kedua matanya menatap lurus dengan tatapan
kosong.Tubuhnya bergetar hebat.
“Se-seperti apa yeoja itu ?” Jungsoo
kembali bertanya,namun kali ini hanya gelengan kepala yang diberikan oleh
Sungmin untuk jawaban pertanyaannya itu.
“Aku tak bisa melihat wajahnya
dengan jelas hyung.Aku hanya bisa merasakan auranya yang sangat mencekam.”
lanjut Sungmin.
Keadaan kembali menjadi hening.Tak
ada sepatah kata pun yang dilontarkan oleh Jungsoo,Sungmin ataupun Youngwoon
dan Eunwoo.Entah kenapa suasana tegang seakan menyelimuti ruangan tersebut.
Brak
Suara pintu yang dibuka mengalihkan
perhatian semua orang yang berada di dalam kamar Sungmin.Sosok Kyuhyun muncul
dengan nafasnya yang tersengal-sengal.“Hyung,Hyesoo telah sadarkan dirinya.”
Jungsoo,Youngwoon,dan Eunwoo
langsung beranjak pergi meninggalkan kamar Sungmin.Sementara Kyuhyun hanya
terdiam di tempatnya untuk mengatur nafasnya yang masih tersengal-sengal.Kedua
matanya menatap tajam ke arah Sungmin yang masih terbaring lemah di atas
ranjangnya.
“Well,aku akan menemanimu
Sungmin-ssi.Aku yakin kau pasti akan merasa kesepian kalau tak ada yang
menemanimu di tengah keadaanmu yang seperti itu.” kata Kyuhyun dengan seulas
senyuman yang terukir di wajahnya.
Sungmin tersenyum senang mendengar
perkataan Kyuhyun.“Gamsahamnida Kyuhyun-ssi.”
Hyesoo’s room
“Ah,untunglah kau selamat
Hyesoo-ya.” gumam Eunwoo seraya memeluk Hyesoo dengan erat.Hyesoo tersenyum
kecil dan membalas pelukan eonni nya itu.
“Hyesoo-ya,gwaenchana ?” tanya
Jungsoo seraya menempatkan dirinya untuk duduk di sisi ranjang Hyesoo.Kekhawatiran
masih tergambar dengan jelas di wajahnya.
Hyesoo hanya mengangguk kecil untuk
menjawab pertanyaan Jungsoo dan kembali berbicara dengan Eunwoo.Jungsoo yang merasa terabaikan oleh
Hyesoo pun menghela nafas panjang.Jungsoo menyadari gelagat aneh
yeodongsaengnya itu yang seakan menghindari untuk berbicara lebih lanjut dengannya.
Jungsoo kembali menghela nafas
panjang.“Siapa yang telah menyerangmu Hyesoo-ya ?”
Deg
Hyesoo tersentak kaget mendengar
pertanyaan yang diberikan oleh Jungsoo secara mendadak,tanpa berbasa-basi
terlebih dahulu.Hyesoo menundukan kepalanya dan melirik dengan perasaan takut
ke arah Jungsoo yang tengah menatapnya dengan tatapan tajam.
“Jawab aku Hyesoo-ya.” kali ini
Jungsoo meninggikan nada bicaranya karena Hyesoo tak kunjung menjawab
pertanyaannya tadi.
Mendengar nada bicara Jungsoo yang
meninggi,Hyesoo akhirnya memutuskan untuk berbicara jujur kepada oppanya
tersebut.“Mi-michan eonni…”
“MWO ?!” pekik Eunwoo,Youngwoon,dan
Minra secara bersamaan.
Hyesoo kembali menundukan kepalanya
saat pandangannya bertemu dengan Hyochan yang sedari tadi terus menatapnya
dengan tatapan sendunya.Perasaan bersalah datang menghampirinya saat itu
juga.Dan ia juga takut jika hubungannya dengan Jungsoo ataupun Hyochan akan
merenggang karena ia telah menuduh Michan tanpa bukti yang jelas.
“Sial…” Jungsoo mengumpat pelan
mendengar jawaban Hyesoo.Kedua tangannya mengepal erat untuk menahan gejolak
emosinya.
“Mi-mianhaeyo oppa.Ak-aku tak
bermaksud un-untuk menuduh Michan eonni.” sahut Hyesoo dengan
terbata-bata.Mendengar umpatan yang baru saja dilontarkan oleh Jungsoo
membuatnya semakin merasa ketakutan.
“Ta-tapi ini bukan salah Michan
eonni sepenuhnya !!” lanjut Hyesoo setengah berteriak.
Sontak seluruh perhatian terarah
kepadanya.Keheningan yang tercipta di kamarnya seolah memaksanya untuk
menjelaskan maksud dari perkataannya tadi.
“Michan eonni terlihat berbeda dari
biasanya.Auranya terasa mencekam,dan juga—kedua bola matanya tak lagi berwarna
hijau.Kedua bola matanya berubah menjadi berwarna hitam pekat.” gumam Hyesoo
seraya terus berusaha mengingat keanehan pada diri Michan yang menyerangnya tadi.
Jungsoo menggeram kesal mendengar
penjelasan dari Hyesoo.Di benaknya terbesit nama seseorang yang diyakininya
telah memperalat Michan untuk menyerang Hyesoo.
“Kim Heechul…”
TBC
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ayo di comment ^^ Biar author lebih semangat buat bikin part selanjutnya~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar