Title : Lolita Complex
Author : Someone
Genre : Romance , comedy ,
fantasy
Cast : Park Jungsoo , Lee
Michan (OC)
Other cast : Eunhyuk
Length : Twoshoot
Cha ! Ini dia part keduanya ! Note : Dialog yang ditulis miring & tebal itu artinya dialog dalam bahasa Jepang.
Happy reading !
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Leeteuk POV
Dan,disinilah aku dan Michan
sekarang.Di sebuah kuil tua yang terdapat di kawasan Hirosima.Kuedarkan
pandanganku ke sekeliling kuil ini.Memang kuil ini terlihat sangat keramat.
“Kau mendapat kutukan itu di
sini Michan-ah ?” tanyaku seraya terus memperhatikan keadaan kuil ini.
“Ne ! Dan sepertinya aku
harus bertemu dengan yeoja tua itu lagi supaya kutukanku ini tercabut.” jawab
Michan datar disertai dengan dengusan kesalnya.
Aku hanya terkekeh kecil
ketika melihat wajahnya yang kesal itu.Harus kuakui kalau Michan mempunyai
peribadi yang menarik.Terutama dengan eksperesi wajahnya yang dapat
berubah-ubah.
Akhirnya kami pun sampai di
depan pintu kuil tersebut.Kulihat tak ada satu orang pun yang ada di sekitar
kuil ini.Lalu Michan pun segera mengetuk-ngetuk pintu kuil tersebut.
“Obaa-san (nenek) !!” teriak
Michan.
Tak ada respon dari dalam
kuil tersebut.Michan pun kembali mengetuk-ngetuk pintu kuil tersebut dan terus
meneriakan ‘Obaa-san’ dengan suara cemprengnya yang khas.Lalu tak lama kemudian
munculah seorang namja yang terlihat lebih muda dariku yang membukakan pintu
kuil tersebut.
“Gomenasai,ada perlu apa kemari ?” ucap namja itu dengan logat Jepangnya.
Aku tak kunjung mendengar
sepatah katapun yang terlontar dari mulut Michan.Kulirik ia sekilas dan
kudapati ia sedang menatap kyeopta namja di hadapan kami ini dengan matanya
yang berbinar-binar.Ekspresi baru yang kutemukan darinya.
“Ah,apa Obaa-san ada ?” tanyanya setelah ia tersadar dari lamunanya.
Aku hanya bisa mendengus
kesal mendengar nada bicaranya yang dibuat-buat itu.Ditambah dengan aegyonya
yang mulai ia keluarkan.Entah kenapa aku merasa sedikit kesal saat melihatnya
bersikap seperti itu kepada namja lain.Denganku saja ia tak pernah bersikap
seperti itu.
“Ya,apa kau ada perlu dengan Obaa-san gadis kecil ?” namja itu balik bertanya.
“Ne,aku ingin membicarakan sesuatu mengenai kutukan di
tempat ini.”
“Oh,apakah kau ini yang terkena kutukan waktu itu ?”
“Yah begitulah.”
Yah,aku hanya bisa menangkap
sedikit dari seluruh pembicaraan mereka itu.Baiklah,lain kali aku akan lebih
rajin menghadiri kelas bahasa Jepang.
Kemudian namja itu membawa
kami masuk ke dalam kuil tersebut.Lalu kami pun berhenti di hadapan seorang
yeoja yang terlihat sangat tua.Yeoja itu menyeringai saat ia melihat Michan.
“Kau datang lagi eoh ?” tanya yeoja tua itu dalam bahsa Jepangnya disertai
dengan nada meremehkan miliknya.
“Obaa-san,apa kau tidak suka kalau aku mengunjungimu
lagi ?” Michan pun
membalasnya dengan nada meremehkan juga.
“Aku sangat terharu Lee Michan.Apa kau menikmati
kutukan itu ?”
“Oh,aku sangat menikmatinya Obaa-san,tapi aku ingin
kembali normal.”
“Hahaha.Sepertinya kau lebih cocok dengan tubuhmu yang
sekarang ini.”
Sejak tadi aku hanya bisa
berdiri diam di tempatku.Aku sama sekali tak mengerti apa yang mereka
bicarakan.Au hanya bisa menangkap nada-nada meremehkan yang mereka
gunakan.Oke,lain kali aku akan membawa kamus bahasa Jepang atau seorang
translator,supaya aku bisa mengerti pembicaraan mereka ini.
“Obaa-san !! Katakan padaku cara untuk mematahkan
kutukan ini !!”
Akhirnya Michan pun
mengeluarkan nada kesalnya.Wajahnya pun mulai terlihat memerah karena menahan
amarahnya.Sementara yeoja tua itu hanya tetap diam dan tidka menghilangkan
seringaiannya.
“Aku ragu kau bisa mematahkan kutukan itu gadis
cilik.”
“Eh ? Kenapa begitu ?! Apa kau sudah mengutukku
selamanya ?!”
“Tidak.Ada satu cara yang bisa kau lakukan untuk
mematahkan kutukan ini.”
“Apa itu ?”
“Kisseu.”
Tunggu ! Kalau tidak salah
aku baru saja mendengar yeoja tua itu mengatakan KISSEU ?! Apa maksudnya Michan
harus berciuman dengan seorang namja baru ia bisa mematahkan kutukan itu ?!
Eoh,entah kenapa aku merasa gelisah sekarang.
“Ah ! Itu sangat gampang ! Akan segera kulakukan !” seru Michan kegirangan.
Aish ! Ada apa denganku ini
? Kenapa aku jadi merasa kesal saat ini ? Sepertinya aku butuh seorang
psikiater.Lama-lama aku bisa gila karena perasaanku yang terus berubah-ubah
ini.
“Kajja ahjussi !! Aku harus
bertemu dengan namja tadi.” ajaknya seraya menarik lenganku.
Aku hanya bisa menghela
nafas panjang dan mengikutinya dari belakang.Untuk apa pula ia menemui namja
tadi ? Sepertinya ia sudah terlanjur jatuh cinta dengan namja itu.
“Find your destiny dear.”
teriak yeoja tua itu.
Aku menolehkan wajahku dan
menatap yeoja tua itu kebingungan.Sementara yeoja tua itu hanya tersenyum kecil
lalu ia berbalik dan meninggalkan ruangan ini.Entahlah,aku tak mengerti maksud
perkataan yeoja tua itu tadi.Michan pun sama sekali tak memperdulikan ucapan
yeoja tua itu.
“Gomenasai.”
“Ah,apa kali ini kau ada perlu denganku ?”
“Yah,bolehkah aku tahu namamu ? Aku ingin berkenalan
denganmu.”
“Hahaha.Kau manis sekali gadis kecil.Namaku Lee
Sungmin.”
“Eh ? Kau orang Korea ? Wuah,aku juga berasal dari
Korea ! Namaku Lee Michan.”
“Aku hanya mempunyai keturunan Korea.Sejak kecil aku
terus tinggal di Jepang.”
“Oh,baiklah.Senang bertemu denganmu Sungmin-san.”
“Senang bertemu denganmu juga Michan-san.”
Yah,kurang lebih aku dapat
mengetahui kalau mereka sedang berkenalan.Bahkan sekarang mereka mulai terlihat
akrab.Mereka terus bercakap-cakap dalam bahasa Jepang.Sepertinya mereka
terlihat asyik dengan dunia mereka berdua dan melupakanku yang diam mematung di
sini.
Aigo ! Mereka terlalu cepat
akrab.Bahkan sekarang mereka saling bertukar alamat email dan nomor handphone.Baiklah
baiklah,sepertinya aku mulai mengerti maksud Michan.Sepertinya ia berniat
mematahkan kutukannya itu dengan menggunakan namja ini.
“Arigatou gozaimasu Sungmin-san.”
Percakapan mereka pun
akhirnya selesai.Setelah berterima kasih kepada namja itu,ia berjalan
menghampiriku dengan senyuman lebar di wajahnya itu.
“Kajja ahjussi ! Aku sudah
lapar.” ajaknya seraya menarik tanganku lagi.
Aku merasa seperti
robotnya.Aku hanya bisa diam dan terus mengikutinya.Entah kenapa saat ini aku
seperti kehabisan kata-kata.Sama sekali tak terlintas di benakku untuk membalas
perkataannya.Padahal biasanya aku dapat dengan leluasa memprotesnya atau
mengomelinya.
Leeteuk POV end
Michan POV
Akhirnya setelah makan siang
dan berkeliling ke sekitar Tokyo,kami pun kembali ke hotel kami.Ah,senang
sekali rasanya hari ini.Tingkat kebahagiaanku langsung mencapai titik maksimal
setelah aku mengetahui bagaimana cara untuk mematahkan kutukan ini.
Kulirik kembali ke arah
ahjussi itu.Entah kenapa seharian ini dia terus diam dan menekuk wajahnya itu
semenjak kami pergi ke kuil tadi.Sikapnya menjadi lebih dingin.Bahkan ia
menjadi pendiam dan tidak mengeluarkan kalimat protes satupun yang biasanya ia
lontarkan untukku.
“Ahjussi gwaenchana ? Kenapa
kau terlihat murung ? Apa kau mengidap home sick ?” tanyaku.
“Aniya.Mood ku hanya sedang
tidak bagus hari ini.” jawabnya datar yang masih terus fokus mengemudikan
mobilnya.
Aku pun mendecakan lidahku
kesal.Ia selalu menjawab seluruh pertanyaanku dengan kalimat singkat.Aku
semakin tak mengerti dengan sikapnya itu.Apa yang terjadi dengannya ?
***
Sesampainya kami di hotel
pun ia masih terus berlaku dingin terhadapku.Sikapnya yang berubah secara
tiba-tiba ini membuat perasaan bahagiaku lenyap seketika.Aku pun tidak tahu
kenapa perasaan bahagiaku bisa lenyap saat melihatnya berlaku dingin
terhadapku.
“Ahjussi,bisakah kau
mengantarku ke kuil itu lagi besok pagi ?” tanyaku seraya menempatkan diriku
untuk duduk di sebelahnya.
“Untuk apa ? Apa kau mau
bertemu dengan namja-tampan-yang-terlihat-imut-dan-awet-muda itu huh ?”
bukannya jawaban yang kudapat tapi justru pertanyaan bernada kesal lah yang
kudapat darinya.
“Wae ? Memangnya kenapa
kalau aku memang ingin bertemu dengan namja itu ?”
“Oh,rupanya kau memang ingin
bertemu dengannya huh ? Kenapa kau ingin menemuinya ?”
“Ini bukan urusanmu kan
ahjussi ? Jadi untuk apa kau mempermasalahkan hal ini ?”
“Apa aku tidak boleh
mengetahui alasanmu itu ? Kau hanya perlu menjawabnya kan ?”
Aish ! Kenapa percakapan ini
tidak mengalami kemajuan sediktpun ? Semenjak tadi aku dan ahjussi ini hanya
saling melontarkan pertanyaan.Aku rasa percakapan ini akan memakan waktu yang
lama kalau salah satu dari kami tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan.
“Arrrghh ! Bisakah kau
menjawab pertanyaan awalku ahjussi ?!” bentakku kesal.
Aku pun memberikan death
glare terbaikku kepadanya.Tapi sepertinya kali ini death glare ku ini tak
berpengaruh kepadanya.Bahkan dia membalas death glare ku ini dengan death glare
nya juga.Dan jadilah perang death glare di antara kami.
Namun tiba-tiba saja ia
menjetinkan jarinya.Dan tentu saja tingkah anehnya itu membuatku menatapnya
dengan penuh tanda tanya yang mengelilingi kepalaku.
“Sudah kuputuskan !” serunya
seraya menatapku.
“Mwo ?” tanyaku heran.
“Aku tidak akan mau
mengantarkanmu kalau kau tidak mau mengatakan alasanmu untuk bertemu
dengannya.Jadi apa kau mau mengatakan alasanmu ?”
Aku hanya bisa mengerang
kesal dengan tingkahnya yang semakin menyebalkan ini.Sepertinya aku memerlukan
seorang psikiater atau psikolog untuk menanganinya,mungkin ia sedang mengalami
gangguan kejiwaan saat ini.
“AKU AKAN PERGI SENDIRI
BESOK !!” teriakku kesal.
Lalu aku pun meninggalkannya
dan naik ke atas ranjang.Dengan kesal aku menutup seluruh tubuh mungilku ini
dengan selimut tebal.Arrgh ! Aku tak ingin berurusan lagi dengannya !
Michan POV end
Leeteuk POV
Setelah aku duduk diam
selama beberapa saat,aku pun memutuskan untuk menghampirinya yang menutupi
seluruh tubuh mungilnya dengan selimut tebal yang disediakan oleh hotel
ini.Akhirnya dengan ragu-ragu kubuka selimut tebal itu.
DEG
Entah kenapa jantungku
berdebar keras saat aku melihat wajah polosnya saat tidur seperti sekarang
ini.Yah,walaupun ia masih berwujud anak-anak,tapi entah kenapa wajahnya
terlihat begitu mempesona di mataku saat ini.Seulas senyum pun tersungging di
wajahku.
“Good night Michan-ah.”
bisikku seraya mengecup keningnya singkat.
Kemudian kuputuskan untuk
segera tidur di sebelah Michan.Well,tidak ada tempat lain yang layak untuk
kujadikan pengganti ranjang.Tidak ada salahnya kan kalau aku tidur satu ranjang
dengan seorang anak kecil ? Lagi pula aku ini tidak mengidap Lolita Complex.
***
Sinar matahari yang merayap
masuk melalui celah jendela kamar hotel ini menganggu tidurku.Dengan sangat
sangat terpaksa kubuka kedua mataku yang tertutup rapat.Aku pun terdia sejenak
dan mengumpulkan seluruh nyawaku yang hilang entah ke mana.
CKLEK
Kemudian tiba-tiba saja aku
mendengar suara pintu kamar hotel ini yang terbuka.Kulihat Michan sudah tidak
ada di ranjang ini.Ke mana dia ? Apa dia benar-benar serius akan pergi ke kuil
itu sendirian ?
Aku pun segera bangkit dari
posisi tidurku dan berlari kecil ke arah pintu kamar hotel ini.Mataku pun
menangkap sosok Michan versi 20 tahun yang hendak melangkahkan kakinya keluar
dari kamar hotel ini.
“Michan-ah,kau mau ke mana
?” tanyaku datar.
Ia pun menolehkan wajahnya
ke arahku dan menatapku tajam.Baiklah,aku yakin dia pasti merasa sangat kesal
denganku yang tidak mau mengantarkannya ke kuil itu.
“Bukan urusanmu ahjussi.”
ujarnya singkat.
BRAK
Aku terlonjak kaget saat
mendengar suara pintu yang ditutup dengan kasar oleh Michan.Aish ! Hampir saja
aku terkena serangan jantung.
“Sepertinya aku harus
mengikutinya.” gumamku.
Kemudian tanpa pikir panjang
lagi aku segera melesat menuju kamar mandi dan melakukan program mandi
kilat.Setelah selesai mandi,aku segera memilah-milah pakaian yang kubawa dan
mencari pakaian yang cocok untuk penyamaranku.
Leeteuk POV end
Author POV
Selama perjalanan menuju
kuil tersebut,Michan tak henti-hentinya menggerutu kesal.Ia merasa kesal karena
sikap Leeteuk padanya yang berubah-ubah.
“Ahjussi itu sangat aneh !
Kenapa kemarin dia bersikap dingin seperti itu kepadaku ?” gerutunya kesal
seraya mengingat-ingat sikap dingin Leeteuk kepadanya.
“Lalu kenapa dia menciumku
?” gumamnya lirih.
Kemudian Michan pun
merasakan wajahnya mulai memanas setelah mengingat kejadian
semalam.Yah,sebenarnya Michan belum benar-benar tertidur saat itu,sehingga ia
bisa mengetahui jika Leeteuk mengecup keningnya.
“Aish ! Molla !”
Ia pun segera menutupi wajahnya dengan tas yang ia
bawa.Entah kenapa ia merasa jika wajahnya semakin memanas dan jantungnya
semakin berdebar cepat saat ia kembali teringat tentang Leeteuk yang mengecup
keningnya semalam.
***
Sesampainya di kuil
tersebut,Michan segera melangkahkan kakinya memasuki halaman kuil tersebut.Ia
pun mengedarkan pandangannya ke sekeliling kuil tersebut dan kemudian ia
menghela nafas lega.
‘Hwaiting Lee Michan ! Kau hanya perlu menciumnya dan
kau bisa kembali normal.’ batinnya
dalam hati untuk menyemangati dirinya sendiri.
Michan sama sekali tak
menyadari keberadaan seorang namja berbaju hitam,berkaca mata hitam,dan bertopi
hitam,sedang mengikutinya sedari tadi.Namja serba hitam itu tak lain adalah
Leeteuk.
“Ohayou Mi-chan.” sapa seorang namja seraya tersenyum lebar.
Michan pun menolehkan
kepalanya ke arah namja yang memanggilnya tersebut.Kemudian ia pun tersenyum
lebar begitu melihat sosok namja itu.Lee Sungmin,orang yang dicarinya saat ini.
“Ohayou Sungmin-kun.” balas Michan ramah ditambah dengan wajah aegyonya.
Leeteuk hanya mendengus
kesal ketika ia melihat Michan yang menunjukan wajah aegyonya kepada Sungmin.Ia
merasa iri dengan Sungmin yang selalu disuguhi wajah aegyo dari
Michan,sementara ia selalu disuguhi death glare dari Michan.
“Aaaarrgh ! Namja itu
benar-benar membuatku kesal !” gerutu Leeteuk seraya menghentak-hentakan
kakinya ke tanah.
“Mencari seseorang anak muda
?” Leeteuk pun terlonjak kaget ebgitu ia mendengar suara serak seorang yeoja
dari arah belakang.
Dengan ragu ia menoleh ke
belakang dan ia pun kembali terlonjak kaget begitu ia melihat sosok seorang
yeoja tua pemilik kuil tersebut.
“Apa kau mencari seseorang
di kuil ini anak muda ?” tanya yeoja tua itu lagi.
“K-kau bisa berbahasa Korea
?” Leeteuk balik bertanya dengan wajah keheranannya.
“Ne,dulu aku pernah tinggal
di Korea.Jadi siapa yang kau cari ? Apa kau mencari yeoja yang kekanakan itu ?”
tanya yeoja tua itu untuk yang kesekian kalinya.
“A-aniya ! Kebetulan aku
sedang berjalan-jalan di sekitar kuil ini dan ingin mampir.” jawab Leeteuk
berbohong.
Yeoja tua itu hanya terkekeh
pelan mendengar jawaban Leeteuk yang sangat terlihat kebohongannya.Kemudian
seulas seringaian licik tersungging di wajah yeoja itu.Leeteuk yang melihatnya
pun bergidik ngeri.
“Ayo masuk anak muda.” ajak
yeoja tua itu seraya menarik tangan Leeteuk agar ia mengikutinya.
Belum sempat Leeteuk
mengeluarkan sepatah kata untuk menolak ajakan yeoja tua itu,yeoja tua itu
sudah menariknya dengan kuat.Dan mau tak mau ia harus mengikuti yeoja tua itu
masuk ke dalam kuil tersebut.
Dan sebuah pemandangan
mengejutkan pun terlihat di hadapannya.Sontak ia terdiam di tempatnya dan kedua
matanya pun membulat lebar.Emosinya pun meluap-luap begitu ia melihat Michan
dan Sungmin yang berciuman.Yah,atau lebih tepatnya Michan yang mencium Sungmin.
“LEE MICHAN !!” bentak
Leeteuk kesal.
Michan yang terkejut
mendengar suara Leeteuk pun segera melepaskan ciumannya dan menoleh ke arah
Leeteuk dengan kedua matanya yang membulat.Sementara itu Sungmin masih terdiam
di tempatnya karena ia masih merasa shock dengan hal gila yang dilakukan Michan
kepadanya tadi.
“Ah-ahjussi ?! Kenapa kau
ada di sini ?!” pekik Michan histeris.
Leeteuk hanya dapat
menggeram kesal dan menahan emosinya yang bisa meledak sekarang juga.Kemudian
ia pun menghela nafas panjang dan akhirnya ia memberikan death glare nya yang
paling mengerikan kepada Michan.
“M-mwo ? Kenapa kau
menatapku seperti itu ?” tanya Michan yang sedikit ketakutan melihat death
glare dari Leeteuk.
“Kenapa kau melakukan itu
?!” tanya Leeteuk dengan nada meninggi.
“Tentu saja untuk mematahkan
kutukanku bodoh !” balas Michan yang ikut meninggikan nada bicaranya.
“Kau salah jika kau bisa
mematahkan kutukan itu dengan cara seperti ini anak muda.” sela yeoja tua itu
seraya terus menampilkan seringaian mengerikannya.
Sontak seluruh pandangan
tertuju ke arah yeoja tua itu.Entah kenapa saat ini Michan merasakan firasat
buruk yang begitu kuat.Begitu juga dengan Leeteuk yang kini menatap Michan
dengan khawatir.
“Hyaa ?! Apa ini ?!” pekik
Michan histeris saat ia menyadari kalau tubuhnya tiba-tiba bersinar.
Semua hanya terdiam di
tempat mereka dan melihat ke arah Michan.Dan perlahan sinar tersebut pun
menghilang dan tampaklah tubuh Michan yang terlihat berbeda.Sontak Leeteuk dan
Sungmin membulatkan kedua matanya saat mereka melihat tubuh Michan yang
sekarang.Yah,tubuh seorang anak kecil.
“Omona !! Ada apa denganku
?! Ini belum jam 12.00 !!” teriak Michan yang terkejut karena perubahan
tubuhnya yang di luar jam.
“Obaa-san ! A-apa yang terjadi ?” tanya Sungmin.
“Tenanglah Sungmin-kun,ini bukan masalah besar.” jawab yeoja tua itu santai.
Lalu yeoja tua itu pun
melangkahkan kakinya mendekati Minra yang masih kebingungan dengan perubahan tubuhnya.Lalu
yeoja tua itu pun berdeham kecil dan membuat Minra mendongak menatapnya.
“Tidak segampang itu untuk
mematahkan kutukan itu anak muda.Dan kau tidak akan pernah bisa menggunakan
keturunan pemilik kuil ini untuk mematahkan kutukan itu.Kalau kau menggunakan
keturunan pemilik kuil ini untuk mematahkan kutukan itu,kutukan itu justru akan
bertambah kuat.” jelas yeoja tua itu panjang lebar.
Michan tampak sangat
terkejut mendengar penjelasan yeoja tua itu.Sementara itu Leeteuk masih terdiam
di tempatnya dan tampak sedang berpikir keras untuk mencerna penjelasan yeoja
tua tersebut,begitu juga dengan Sungmin.
“HUWAAAAA !!!” teriakan
Michan sontak membuyarkan proses loading Leeteuk dan Sungmin.
Perlahan kedua mata Michan
pun mulai basah,dan akhirnya ia pun menangis sekencang-kencangnya dengan suara
melengking miliknya yang khas dan merusak gendang telinga.Dan semua orang yang
ada di sekitar Michan pun terpaksa menutupi kedua telinga mereka.
“Ya !! Michan-ah !” teriak
Leeteuk untuk menenangkan Michan.
“HUWAAA !! HUWAAAA !!”
Michan tak mempedulikan teriakan Leeteuk dan justru menangis lebih kencang.
Leeteuk pun mendecakan
lidahnya kesal.Kemudian ia pun berjalan mendekati Michan yang masih menangis
kencang.Lalu ia pun mengangkat tubuh mungil Michan dan menggendongnya seraya
menepuk-nepuk puncak kepala Michan.
“Uljimayo Michan-ah~~” ujar
Leeteuk menenangkan Michan.
“Sungmin-kun,lebih baik kita pergi meninggalkan mereka
berdua.” ujar yeoja tua
itu seraya berbalik dan mulai melangkahkan kakinya meninggalkan lokasi.
“Eh ? Baiklah Obaa-san.” jawab Sungmin.Lalu ia pun berlari kecil mengikuti
yeoja tua itu.
***
“Ya ! Uljima~~Mau sampai
kapan kau akan menangis ?” ujar Leeteuk lembut.
Michan yang duduk di
sebelahnya hanya terisak kecil dan tidak menanggapi perkataan Leeteuk.Leeteuk
pun menghela nafas berat.Ia sudah tak tahu cara apa lagi yang harus ia pakai
untuk membuat Michan menghentikan tangisannya.
GREP
Tiba-tiba saja Michan
memeluk tubuh Leeteuk erat.Tindakan Michan yang tidak terduga itu pun membuat
Leeteuk terkejut dengan suksesnya.
“Huwaaaa !! Bagaimana ini
ahjussi ?! Aku takut kalau aku tak bisa kembali normaaal !!” seru Michan di
sela isak tangisnya.
“A-a-aigoo~Le-lepaskan aku
Michan-ah ! K-kau terlalu ku-kuat !” ujar Leeteuk terbata.
Michan pun melepaskan pelukan
eratnya dan menatap Leeteuk dengan puppy eyes miliknya.Wajahnya semakin
terlihat menggemaskan di saat itu.Leeteuk pun sempat terkejut dengan Michan
yang tiba-tiba saja memberikan puppy eyes miliknya.
Author POV end
Leeteuk POV
DEG
Aish ! Kenapa tiba-tiba saja
jantungku berdebar kencang seperti ini setelah melihat puppy eyesnya itu ?
Yah,jujur saja aku sempat terpesona dengan wajahnya yang terlihat makin
menggemaskan saat ia menampilkan puppy eyesnya itu.
“Ahjussi~~Apa yang harus
kulakukan ?” ujarnya yang masih terus menampilkan puppy eyesnya itu.
Dengan ragu-ragu kugerakan
tanganku untuk menghapus air matanya.Kulihat ia sedikit terkejut dengan
tidakanku ini.Dan aku sendiri pun tidak tahu setan apa yang merasukiku sehingga
aku bertindak seperti ini.
“Uljima Michan-ah.Aku yakin
semuanya akan baik-baik saja.” ujarku lembut seraya mengusap wajahnya.
Dan CHU ! Ada setan kedua
yang merasukiku sehingga aku mencium bibirnya secara tiba-tiba.Mungkin saja ia
merasa sangat terkejut saat ini.Yah,aku juga merasa sangat terkejut,tapi
seeprtinya ada setan ketiga yang merasukiku sehingga aku tidak mempedulikannya
dan terus menciumnya.
Aish ! Sepertinya aku mulai
mengidap Lolita Complex,sehingga aku bisa jatuh cinta dengan Michan.Ah,biarlah
! Aku tidak peduli kalau aku ini memang mengidap Lolita Complex,aku sudah
terlajur jatuh cinta dengannya.
Leeteuk POV end
Michan POV
DEG
Aku merasa sangat terkejut
ketika ahjussi ini mencium bibirku secara tiba-tiba.Namun entah kenapa aku
tidak bisa menolak tindakan gila yang dilakukannya itu.Dan aku pun mulai
terhanyut dengan tindakan gilanya itu.Kupejamkan kedua mataku ini dan menikmati
tindakan gilanya.
BOOM
Tiba-tiba saja tubuhku
dikelilingi dengan asap tebal yang membuatku melepas ciuman kami dan terbatuk dengan suksesnya.Arrrgh ! Ada apa lagi
ini ?
Akhirnya aku pun bisa
bernafas lega setelah tubuhku tidak lagi dikelilingi dengan asap tebal.Namun
suatu hal yang mengejutkan membuatku membelalakan kedua mataku.Dan akhirnya
teriakan kegirangan pun lolos dari mulutku.
“AKU KEMBALIII !!! KYAAAA
!!” teriakku kegirangan ketika aku mendapati tubuhku kembali normal.
“E-eh ? A-apa yang terjadi
?” tanya Leeteuk ahjussi yang tampaknya sangat terkejut dengan tubuhku yang
kembali normal.
“Akhirnya kau bisa
mematahkan kutukan itu anak muda.” tiba-tiba saja yeoja tua itu berbicara dan
mengejutkanku dengan kemunculannya yang tiba-tiba itu.
Aku hanya tersenyum kecil
mendengar perkataan yeoja tua pemilik kuil itu.Lalu aku pun kembali mengalihkan
perhatianku kepada Leeteuk ahjussi yang tampaknya masih menjalankan proses
loading untuk mencerna semua kejadian aneh ini.
CHU
Kukecup bibirnya kilat.Dan
sepertinya hal itu membuatnya sangat terkejut.Aku pun terkekeh kecil melihat
ekspresi wajahnya yang terlihat aneh itu.Kemudian kuberikan seulas senyuman manis
untuknya.
“Gomawo ahjussi !”
The End
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar