Title : Always Be With You
Author : Someone
Genre : Romance , sad ,
fantasy
Length : Oneshoot
Cast : Lee Donghae , Han
Minra (OC) , Cho Kyuhyun
Other : Find it~
Annyeong raders ! Author
bawa karya debut Hae-Min couple.Ni fanfic agak sedikit gaje,harap dimaklumi ya
readers. Fanfic ini udah pernah author publish di FB : Super Junior Fanfiction.
Enjoy the story~
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Tak akan ada yang dapat memisahkan cinta kita
berdua,kecuali maut yang menjemput kita.Walaupun maut sudah memisahkan jiwa dan
raga kita,namun hatiku akan selalu berada bersamamu selamanya.”
Minra POV
Kulangkahkan kakiku dengan
enggan memasuki gedung sekolahku ini.Jujur saja,aku sudah tidak ingin
menginjakan kakiku lagi di sekolah.Ini semua karena seghala siksaan yang sudah
kuterima dari semua temanku.Ah,aniya,mereka bukan teman-temanku,mereka bahkan
menganggapku sebagai musuh mereka.
Kuhentikan langkahku begitu
aku sudah sampai di depan pintu kelasku.Kuambil nafas dalam-dalam dan
menyiapkan hatiku untuk menerima segala siksaan lagi dari seisi kelasku hari
ini.Akhirnya kuberanikan diriku untuk membuka pintu kelasku.
Dapat kurasakan kalau
tatapan seisi kelas langsung tertuju padaku.Tentu saja tatapan tajam dan dengki
yang kudapatkan dari mereka semua.Aku bergegas melangkahkan kakiku menuju
bangkuku yang diasingkan di sudut kelas sebelum mereka mulai mencaciku.
“Ya ! Gadis pembunuh !
Kenapa kau masih datang ke sekolah huh ?!” hatiku langsung terasa sakit begitu
aku mendengar Hyura,yang dulunya sahabat baikku menyebutku ‘Gadis Pembunuh’.
“Kami muak melihat wajahmu
itu ! Pergilah !”
“Ne ! Jangan pernah kembali lagi ke kehidupan kami !”
“Dasar pembunuh ! Tak tahu malu !”
“Ne ! Jangan pernah kembali lagi ke kehidupan kami !”
“Dasar pembunuh ! Tak tahu malu !”
Seruan-seruan menghina
lainnya kembali kudapatkan.Dengan segenap kekuatanku kucoba untuk menahan air
mataku yang hendak mengalir keluar.Seperti biasa,aku hanya dapat diam saja dan
menerima segala cacian dan perlakuan kasar dari mereka semua.
Ini semua karena Lee
Donghae,murid populer di sekolahku yang sekelas denganku mengalami kondisi
kritis karena mencoba menyelamatkanku dari pencopet yang hendak
merampokku.Karena menyelamatkanku ia pun mendapatkan luka tusukan yang cukup
dalam di perutnya dan beberapa luka goresan di tubuhnya.
Semenjak mendengar kabar
itulah seisi sekolahku langsung saja menyalahkanku karena akulah yang
menyebabkan Donghae dirawat di rumah sakit dan masih belum sadarkan diri
semenjak tiga hari yang lalu.Bahkan kedua orang tua Donghae pun menyalahkanku
dan sangat membenciku.
“Pergi kau pembunuh ! Kau
tak pantas hidup lagi di dunia ini !!”
DEG
Hatiku langsung terasa
sakit,bagaikan disayat berkali-kali dengan kejinya.Sungguh aku tak menyangka
kalau mereka akan menghinaku sampai berkata seperti itu.Ah,sepertinya
kehadiranku memang sudah tidak diperlukan lagi oleh mereka.
Segera aku bangkit dari
dudukku dan berlari menuju atap sekolah.Samar-samar dapat kudengar kalau mereka
masih saja menghinaku.Akhirnya air mata yang sudah kutahan sejak tadi pun tumpah.Aku
sudah tidak kuat lagi menanggung semua hinaan ini !
Aku segera mengunci pintu
yang berhubungan dengan atap sekolahku agar tak ada orang lain yang
menghalangiku.Ya,agar tak ada orang lain yang menghalangiku untuk mengakhiri
hidupku hari ini juga.
Kulangkahkan kakiku
mendekati ujung atap sekolahku yang tak diberi pembatas.Kulihat ke bawah ada
beberapa orang yang mulai memperhatikanku.Mungkin ini memang gila,tapi inilah
keputusanku.Aku sudah tidak sanggup lagi kalau aku masih harus menerima semua hinaan
dari seisi sekolah.
“Appa,eomma mianhae..Aku
tidak bisa menjadi anak yang baik.Donghae-ya,selamat tinggal..”
Minra POV end
Author POV
“KYAAA !!” beberapa murid
yang melihat tubuh Minra yang terjun bebas dari atap gedung dan terhempas ke
atas tanah dengan mengenaskan menjerit histeris.
Para guru segera menghampiri
kerumunan murid tersebut dan mencoba menyelamatkan nyawa Minra yang tergeletak
tak berdaya di atas tanah.Tapi mereka terlambat,nyawa Minra pun tak dapat
diselamatkan.
Semua murid kelas XII-2,kelas
Minra,sangat terkejut begitu melihat aksi bunuh diri yang dilakukan oleh
Minra.Mereka tak pernah menyangka kalau Minra akan bunuh diri.Rasa bersalah pun
menyelimuti mereka semua.
Lee Hyukjae,satu-satunya
yang tidak ikut menghina Minra begitu shock dengan kejadian yang dilihatnya
barusan.Amarah pun memenuhi dirinya.Ia merasa kesal dengan seisi kelas yang
selalu saja menghina dan melakukan Minra dengan kasar.
“Kalian lihat ?! Ini semua
karena kalian !!” bentak Hyukjae dengan suara lantang yang mengejutkan seisi
kelas.
Semua pandangan pun langsung
terarah kepada Hyukjae yang tampak sedang menekan emosinya agar tidak
meledak-ledak.Beberapa dari mereka menundukan kepala,dan menyesal atas apa yang
sudah pernah mereka perbuat dulu.Bahkan sahabat-sahabat Minra yang dulu pun
mulai menangis.
“Apa kalian puas huh ?!
JUSTRU KALIAN YANG PEMBUNUH !!” Hyukjae pun kembali berteriak dengan penuh
emosi.Kali ini air mata mulai meleleh keluar dari kedua matanya.
Hening.Tak ada yang berani
membalas perkataan Hyukjae,bahkan menatapnya pun tidak ada yang
sanggup.Sekarang mereka semua baru menyadari kesalahan mereka selama ini.tapi
penyesalan memang selalu datang terlambat.
Di tempat lain..
Seorang namja tampak melihat
ke bawah.Ia sudah berada di atap sejak tadi dan melihat aksi bunuh diri yang
dilakukan oleh Minra.Namun wajahnya sama sekali tak menunjukan ekspresi.Ia
hanya diam saja dan terus memandangi kerumunan orang yang membawa tubuh Minra
yang sudah tak bernyawa menuju ambulance yang baru saja datang.
Beberapa detik kemudian
namja itu menampilkan seringaiannya.Entah mengapa di tengah kejadian
menegangkan ini ia justru menyeringai puas seperti ada sesuatu yang ia
rencanakan.
“Han Minra,sebentar lagi kau
akan menjadi milikku…” gumam namja itu sambil terus menampilkan seringaian
puasnya.
@Seoul Hospital
Donghae baru saja membuka
matanya setelah ia koma selama tiga hari berturut-turut.Entah kebetulan atau
tidak,tapi ia membuka matanya tepat di saat Minra menjatuhkan dirinya dari atap
sekolah.
“Donghae-ya ! Eomma sangat
mencemaskanmu.Akhirnya kau siuman..” Donghae hanya menampilkan senyuman
lemahnya setelah mendengar perkataan eommanya itu.
“Eomma sudah berapa hari aku
tidak sadar ?” tanya Donghae lemah.Lalu tiba-tiba ia teringat akan sesuatu.
“Di mana Minra ?! Bagaimana
keadaanya sekarang ?!” tanyanya lagi.
“Untuk apa kau menanyakan
perempuan pembunuh itu Donghae-ya ?!” bentak nyonya Lee dengan emosi.Ia sungguh
kesal saat mengingat Minra.
“Eomma ! Apa maksudmu ?!
Bukan dia yang menyebabkanku menjadi seperti ini.” Donghae tidak dapat menerima
perkataan eommanya yang menyebut Minra sebagai pembunuh.
“Sudahlah.Tidak usah
membahas tentang hal itu lagi.Annyeong Donghae-ya.” senyuman Donghae kembali
merekah begitu ia melihat hyungnya datang.
“Donghwa hyung ! Kapan kau
kembali dari Amerika ?” tanya Donghae sembari berusaha duduk dan dibantu oleh
eommanya.
“Aku langsung kemari begitu
aku mendengar kalau kau masuk rumah sakit tiga hari yang lalu.Aku senang
akhirnya kau siuman juga.” Donghae hanya tersenyum untuk membalas ucapan
hyungnya itu.
Dalam hatinya ia terus
mencemaskan Minra.Entah kenapa sejak tadi ia merasakan firasat buruk mengenai
Minra.Ia khawatir kalau Minra akan disalahkan oleh sesisi sekolah seperti
eommanya yang menyalahkan Minra.
‘Minra-ya,semoga kau baik-baik saja..’ batin Donghae dalam hati.
Tiga hari kemudian..
“Donghae-ssi,kau sudah boleh
pulang malam ini.” ujar sang uisa setelah melakukan beberapa pemeriksaan kepada
Donghae.
“Ah,gamsahamnida uisa.”
balas Donghae seraya tersenyum lebar.
Sang uisa hanya tersenyum
lalu berjalan keluar meninggalkan kamar rawat Donghae.Senyuman tak
henti-hentinya muncul di wajah Donghae.Dalam hatinya ia merasa sangat bahagia
karena sebentar lagi ia akan bertemu dengan Minra kembali.Walaupun terselip
sedikit rasa khawatir dalam hatinya karena Minra selalu tak bisa dihubungi.
Author POV end
Donghae POV
Akhirnya ! Akhirnya hari ini
aku bisa kembali melangkahkan kakiku ke sekolah tercintaku setelah selama
seminggu aku terus berada di rumah sakit.Pagi ini aku datang dengan bersemangat
dan dengan sebuah harapan kecil untuk dapat segera menemui Minra dan dapat
menyatakan perasaanku kepadanya.
Aigoo~Kenapa aku jadi
membocorkan rahasiaku seperti ini ? Aku jadi malu sendiri.
“Annyeong !” seruku begitu
aku memasuki ruangan kelasku.
Namun apa yang kudapatkan ?
Aku hanya mendapatkan keheningan dan tak ada eksperesi bahagia dari seisi kelas
sedikitpun.Apa mereka tidak mengkhawatirkanku atau rindu padaku ? Dengan
berbagai pertanyaan yang mencuat dalam hatiku aku melangkahkan kakiku menuju
bangkuku.
Lalu mataku pun terpaku
kepada sebuah meja kursi yang terletak di sudut kelas dengan sebuket bunga yang
terletak di atasnya.Entah mengapa tiba-tiba saja aku mendapatkan firasat buruk.
“Donghae-ya,senang melihatmu
kembali lagi.” aku sedikit terkejut dengan Hyukjae yang tiba-tiba memelukku
dari belakang.
“Ne,jeongmal bogoshipeo
Hyukjae-ya~” balasku sembari terkekeh kecil dan membalas pelukannya itu.
Setelah kulepas pelukannya
aku kembali dibuat heran.Aku dapat melihat wajah hyukjae yang biasanya ceria
sekarang menjadi muram dan tatapan matanya pun tampak sedih sekali.Firasat
burukku pun semakin bertambah kuat.
“Hyukjae-ya waeyo ?
Gwaenchana ?” tanyaku dengan hati-hati.
Ia hanya menjawab
pertanyaanku dengan anggukan kecil dan juga senyumannya.Namun aku merasa kalau
senyumannya itu dipaksaan olehnya.Kuedarkan pandanganku ke seisi kelas,seperti
Hyukjae,seisi kelas pun memasang wajah muram dan terlihat sangat sedih.Lalu aku
pun teringat akan sesuatu.
“Hyukjae-ya,di mana Minra ?
Apa dia baik-baik saja setelah hari itu ?” kulihat Hyukjae sedikit terkejut
dengan pertanyaanku dan hanya diam saja.Ada apa ini ?
“Ya !! Jawab aku Hyukjae-ya
! Apa terjadi sesuatu dengan Minra ?” tanyaku lagi sembari mengguncangkan
tubuhnya.
Aku semakin merasa
gelisah.Dari sudut mataku dapat kulihat beberapa teman sekelasku menundukan
wajah mereka,bahkan Hyura sahabat Minra pun mulai menangis.Tiba-tiba kurasakan
tangan Hyukjae menepuk pundakku.
“Donghae-ya,kuharap kau siap
menerima semua ini.” gumamnya lirih,bahkan hampir tak terdengar.
Aku hanya diam saja mendengar
perkataannya itu.Keringat dingin pun mulai membasahi pelipisku.Lalu ia pun
membawaku menuju meja yang terletak di sudut kelas itu.Mataku membulat dalam
seketika ketika aku melihat sebuah figura kecil yang berisikan foto Minra yang
terletak di sebelah buket bunga yang ada di atas meja itu.
“Ada apa ini ?! Kenapa ada
buket bunga dan..Foto Minra ?” tanyaku kepada Hyukjae.
Aku pun sedikit terkejut
saat aku melihat Hyukjae yang biasanya ceria itu mulai meneteskan air
matanya.Oh Tuhan,tolong katakan kalau ini tidak benar !! Jangan berikan berita
buruk kepadaku.
“Donghae-ya,Minra sudah
meninggal..”
DEG
Bagai di tusuk oleh ribuan
panah saat aku mendengar sepenggal kalimat yang terlontar dari mulut
Hyukjae.Tubuhku pun melemas,dan aku pun jatuh terduduk di depan meja itu.Air
mata mulai menggenangi kedua mataku.Ini tidak mungkin terjadi !
“Mianhae..” samar-samar
dapat kudengar suara Hyura yang terisak dan meminta maaf.Dengan segera aku
bangkit dan berjalan mendekatinya.
“Apa maksudmu huh ?! Kenapa
kau meminta maaf ?! Apa kau yang sudah membunuhnya ?!” bentakku dengan
kasar.Saat ini pikiranku sedang kacau dan aku pun masih merasa shock setelah
mendengar berita buruk tersebut.
“Donghae-ya,jangan kasar
begitu ! Kajja kita pergi ke taman belakang.Akan kuceritakan semuanya
kepadamu.” aku hanya diam saja dan menuruti perkataan Hyukjae.
Sesampainya di taman kami
segera menempatkan diri di salah satu bangku taman.Lalu Hyukjae pun
menceritakan semua hal yang terjadi selama aku berada di rumah sakit.Tubuhku
pun menegang saat aku mendengar kalau Minra bunuh diri.
“Begitulah ceritanya
Donghae-ya,kuharap kau mau melepaskan Minra..”
Aku tak membalas perkataan
Hyukjae.Pikiranku sudah sangat kacau sekarang.Air mataku pun kembali
mengalir.Minra-ya,kenapa kau meninggalkanku ? Aku membutuhkanmu utnuk
mendampingi hidupku Minra-ya.
Dongahe POV end
Auhtor POV
Selama jam pelajaran
berlangsung,Donghae hanya menghabiskan waktunya di UKS.Dia merasa masih shock
dengan semua yang sudah terjadi dan dia pun izin untuk tidak mengikuti
pelajaran hari itu.
KRIING KRIING
“Donghae-ssi,bel pulang
sudah berbunyi,pulanglah..” ujar sang guru kesehatan.
“Oh,ne
songsaenim.Gamsahamnida.” balas Donghae lirih sembari bangkit dari posisi
tidurnya.
Ia pun melangkahkan kakinya
gontai menyusuri koridor sekolah yang mulai sepi.Sesampainya di ruang kelasnya
matanya terpaku pada suatu bayangan yang berdiri di depan meja Minra yang
terletak di sudut ruang kelas itu.
Perlahan Dongahe mulai
berjalan mendekati bayangan itu.Namun langkahnya pun terhenti dan tubuhnya pun
menegang saat melihat sosok tersebut.Minra,dalam sosok rohnya.
“Minra-ya..” gumam Donghae
lirih seraya menatap roh Minra yang tersenyum kepadanya dengan tatapan
terkejut.
“Annyeong Donghae-ya,senang
bisa melihatmu sudah sehat.” balas Minra.Lalu ia pun melayang mendekati Donghae
yang masih terdiam di tempatnya berdiri.
“Donghae-ya ?” tanya Minra
sembari melambai-lambaikan tangannya di wajah Dongahe karena ia tak kunjung
mendapatkan respon dari lelaki di hadapannya itu.
Beberapa saat kemudian ia
pun menjentikkan jarinya seakan menyadari sesuatu.
“Ah,mianhae Donghae-ya,kau
pasti terkejut melihat seorang hantu kan ?” ujarnya dengan nada kecewa dan raut
wajah sedih.
“E-eh ? Ah,m-mianhae tapi
aku memang terkejut dengan kehadiranmu ini.” balas Donghae dengan terbata-bata.
Walaupun ia sedikit merasa
takut dengan roh Minra yang menemuinya tapi tak dapat dipungkirinya jika ia
masih dapat melihat Minra.Yah,walaupun sekarang ini Minra sudah menjadi seorang
hantu.
“Gwaenchanayo ! Aku tahu itu
Donghae-ya,dan..Kau pasti sudah mendengar ceritaku dari Hyukjae kan ?”
tiba-tiba saja nada bicara Minra terdegar sedih dan seulas senyuman miris pun
tampak di wajahnya.
“Ne,mianhae Minra-ya.Aku
yang menyebabkanmu mengalami hal buruk seperti itu..” sesal Donghae seraya
menundukan kepalanya.
“Ini bukan salahmu
Donghae-ya.Sudahlah aku tak mau membahas masa lalu.”
“Hmm.Jujur saja aku senang
sekali dapat melihatmu lagi Minra-ya..”
Minra hanya terkekeh kecil
mendengar perkataan Donghae.Lalu akhirnya mereka pun larut dalam sebuah
percakapan tanpa menyadari kalau ada sepasang mata yang mengawasi mereka sejak
tadi.
“Tak akan kubiarkan kau
terlepas dariku lagi Minra-ya..” gumam orang itu lalu bagaikan asap,dia pun
menghilang dengan seringaiannya yang mengerikan.
Sekarang Dongahe pun mulai
terbiasa dengan kehadiran Minra dalam hidupnya lagi.Kini Minra selalu mengikuti
kemanapun Donghae pergi,dan tak ada orang lain yang dapat menyadari
keberadaannya itu.Keduanya pun merasa bahagia dengan keadaan ini,walaupun Minra
menyimpan sebuah rahasia dalam hatinya.
“Minra-ya,apakah kau akan
ikut ke sekolah ?” tanya Donghae sembari mengenakan dasi sekolahnya.
“Eungg,aku ikut ! Aku bosan
kalau harus sendirian.” jawab Minra sembari melayang mendekati Donghae.
“Kajja,kita berangkat !”
“Appa eomma aku berangkat
!!” seru Donghae saat ia melihat kedua orang tuanya yang sedang menghabiskan
sarapan mereka di meja makan.
Kedua orang tua Donghae tak
membalas perkataan anaknya itu.Mereka hanya menatap Donghae yang terus-terusan
tersenyum dan sesekali tertawa kecil.
“Appa,eomma tidakkah kalian
merasa ada sesuatu yang aneh pada diri Donghae ?” ujar Donghwa tiba-tiba yang
mengejutkan kedua orang tuanya.
“Kau juga merasakannya
Donghwa ? Memang sikapnya sangat aneh sekarang ini.” sahut appanya yang masih
kebingungan.
“Ne,bukankah seharusnya ia
bersedih karena kudengar Minra meninggal bunuh diri.”
“Mwo ? Benarkah itu ?”
“Ne appa.Kudengar Minra
bunuh diri di hari yang sama saat Donghae siuman.”
Hening.Semua orang yang ada
di ruangan itu hanya terdiam tak mengerti.Tentu saja mereka tak dapat melihat
sosok Minra yang selalu bersama Donghae sekarang ini.
Di sekolah…
Donghae pun melangkahkan
kakinya dengan ringan memasuki ruang kelasnya.Senyuman yang terus mengembang di
wajahnya membuat semua orang yang melihatnya keheranan,terlebih lagi
teman-teman sekelasnya.
“Donghae-ya,apakah kau
baik-baik saja ? Kau tidak menjadi gila karena kepergian Minra kan ?” tanya
Hyukjae yang kebingungan melihat tingkah Donghae sejak tadi.
“Ya !! Aku ini tidak gila !”
ucapan Donghae pun terhenti dan ia pun menatap tajam kepada seisi kelas yang
terlihat lega karena Donghae tak terlihat bersedih.
“YA !! Aku belum memaafkan
kalian semua ! Jangan harap aku akan memaafkan kalian semua !!” seru Donghae
dengan emosinya yang sudah meluap-luap.
“Lee Donghae,kenapa kau
masih tidak mau memaafkan mereka huh ?” semua pandangan pun langsung tertuju
pada seorang namja yang berdiri di ambang pintu kelas dengan melipat kedua
tangannya di depan dadanya.
“Itu bukan urusanmu Cho
Kyuhyun !” bentak Donghae kepada namja yang bernama Kyuhyun itu.
“Omona,kau ini kasar sekali
Donghae-ssi.Minra-ssi,bagaimana ini ?” perkataan kyuhyun itu langsung
mengejutkan seisi kelas,terutama Minra yang diam saja sejak tadi.
“A-apa maksud ucapanmu itu
huh ?” tanya Donghae dengan terbata.
“Hahaha.Sebaiknya kau tak
usah menyembunyikan semuanya lagi Donghae-ssi.”
Tubuh Minra pun langsung
menegang begitu ia melihat Kyuhyun yang menatapnya tajam dengan matanya yang
perlahan berubah menjadi berwarna abu-abu.Ia pun semakin merasa ketakutan saat
melihat seringaian Kyuhyun itu.
“Mari kita lihat apa yang
sudah terjadi saat ini..”
Kyuhyun pun melafalkan
beberapa kata yang tak dapat di mengerti oleh seisi kelas.Namun tidak dengan
Minra yang mengetahui isi mantra yang dilafalkan oleh Kyuhyun tersebut.
Sontak semua mata membulat
ketika melihat bayangan Minra yang perlahan mulai terlihat oleh mereka.Donghae
sangat terkejut ketika menyadari kalau seisi kelas dapat melihat sosok Minra.Ia
pun segera menoleh ke arah Kyuhyun yang masih menyeringai puas.
“Tak kusangka kau dapat
menyembunyikannya dengan baik Donghae-ssi.Annyeong Minra-ssi,senang bisa
melihatmu lagi.” ujar Kyuhyun dengan nada meremehkan.
“Kau !!” bentak Donghae
kesal.
“Cukup Donghae-ya ! Ak-aku
akan keluar saja dari sini.” ujar Minra menghentikan Donghae yang hendak
menyerang Kyuhyun,lalu perlahan ia pun menghilang.
“Minra-ya !! Aishh ! Ini
semua salahmu Cho..” ucapan Donghae pun terhenti saat ia menyadari kalau
Kyuhyun sudah tak ada lagi di tempatnya semula.
“Donghae-ya,kau baik-baik
saja ?” tanya Hyukjae dengan hati-hati karena melihat sahabatnya yang masih
terdiam di tempatnya sejak tadi.
“Hyukjae-ya !! Katakan
padaku di mana Minra bunuh diri ?!” Hyukjae sedikit terkejut dengan Donghae yang
berteriak kepadanya itu.
“E-eh,di atap sekolah..”
Tanpa basa-basi lagi,Donghae
pun segera berlari meninggalkan kelas,meninggalkan sebuah tanda tanya besar
kepada sesisi kelas yang masih terkejut dengan
keadaan yang terjadi.
Author POV end
Kyuhyun POV
“Minra-ssi,kau pikir kau bisa terlepas dariku huh ?” tanyaku dengan nada menantang.
Sepertinya ia cukup terkejut
dengan kehadiranku ini.Dapat kulihat kalau ia menatapku dengan tatapan tidak
percaya miliknya itu.Ah,manis sekali.
“E-eoh,aku tak sudi kalau harus
bersamamu !” sudah dapat kuduga kalau ia akan menolakku seperti itu.
“Minra-ssi,ah seharusnya
kupanggil kau dengan Eva.kau tidak mungkin bisa meloloskan diri semudah itu
dariku Eva.” kulihat kemarahan mulai memenuhi dirinya.Seringaianku kembali
kutampilkan.
Benar saja,sesuai dugaanku
ia menyerangku dengan tiba-tiba.Tapi tentu saja aku dapat menghindarinya dengan
mudahnya.Perlahan aura iblisku pun mulai muncul dan mataku pun mulai berubah
menjadi berwarna abu-abu sekarang.
“Sepertinya tak ada cara
lain selain mengalahkanmu dan membawamu kembali ke dunia bawah bersamaku Eva..”
Aku pun mulai melafalkan
beberapa kata untuk menyegel sekeliling atap sekolah ini agar ia tak bisa kabur
lagi.Langsung saja muncul sebuah kubah transparan di atap sekolah ini setelah
aku selesai melafalkan mantar itu.Dia pun terlihat terkejut dan ketakutan
sekarang.
DOK DOK DOK DOK
“Minra-ya !! Bukakan
pintunya !!” tiba-tiba saja kudengar suara namja sialan yang bernama Donghae
itu bersamaan dengan gedoran di pintu atap.
“Cih ! Dia menganggu
sekali.” aku pun mengarahkan jariku ke pintu tersebut.
“Andwae ! Jangan kau
libatkan dia di pertarungan kita ini !!” teriaknya yang sedikit mengejutkanku.
“Arra arra.Kalau begitu
cepatlah kita selesaikan pertarungan kita ini dan hidup bahagia di dunia bawah
sana Eva.Hahaha.”
Kulihat ia masih terdiam di
tempatnya dan menandang ke arah pintu dengan tatapan sedihnya.Aish ! Apa dia
tidak senang kalau bisa menjadi seorang pendamping pangeran iblis yang tampan
sepertiku ? Sepertinya aku harus segera membawanya pergi dari dunia ini.
Tanpa basa-basi lagi aku
segera menyerangnya dengan kekuatanku.Ia terlihat sedikit terkejut dengan
seranganku yang tiba-tiba ini.
“Kau akan segera menjadi
milikku sepenuhnya Eva..”
Kyuhyun POV end
Donghae POV
Aku hanya dapat terdiam
melihat sebuah pertarungan sengit yang terjadi di atas atap sekolah
itu.Sementara aku hanya dapat melihat dari jendela kecil yang ada di pintu atap
sekolah.Sekuat apapun aku berusaha membukanya,pintu itu tetap bergeming dan tak
dapat terbuka.
“Kyaaa !!” aku terkejut
begitu mendnegar teriakan Minra.
“Minra-ya !!” teriakku
sekeras mungkin sembari terus menggedor-gedor pintu atap sekolah itu.
“Donghae-ya ! Apa yang
terjadi di sini ?!” tanya Hyukjae yang tiba-tiba sudah ada di belakangku.
“Hyukjae-ya ! Bantu aku
mendobrak pintu ini !” kulihat ia sedikit terkejut dengan permintaanku,namun
akhirnya ia pun membantuku membuka pintu tersebut.
BRAAKK
Akhirnya pintu itu pun
terbuka.Namun sepertinya aku terlambat,sangat terlambat.Kulihat Kyuhyun berdiri
tegap dan menggendong Minra yang sudah lemah.
“Minra-ya !!” panggilku
kepadanya.Dapat kulihat ia menatapku sekilas dan tersenyum samar.
“Mianhae Donghae-ya,aku
tidak memberitahukanmu yang sebenarnya..” balasnya lirih.
“Ck ! Mianhae,tapi aku akan
menghentikan drama romantis kalian.Annyeong !” ujar Kyuhyun dan perlahan
bayangannya dan Minra pun mulai menghilang.
‘Saranghae..’ sebelum ia
benar-benar menghilang dapat kulihat gerakan bibirnya yang mengatakan kata yang
selalu kutunggu darinya itu.
Tubuhku pun langsung melemas
dan aku pun jatuh terduduk dnegan air mata yang mulai membasahi kedua mataku
ini.Dapat kurasakan tangan Hyukjae yang menepuk pundakku.
“Relakan dia
Donghae-ya,relakan..” ujarnya lembut.
“Minra-ya,nado saranghae..”
gumamku pelan di tengah isak tangisku.
***
EPILOG
Dua tahun pun akhirnya
berlalu,namun aku masih saja mengingat bayangan Minra dengan jelas.Kesedihan
masih terus melanda hatiku di saat aku mengingatnya.
“Donghae-ya ! Ayo kita
nikmati pestanya !” seru Hyukjae yang masih asyik berdansa di aula sekolah.
Aku hanya membalasnya dengan
senyuman.Sebenarnya aku tidak ingin datang ke reuni yang diadakan di sekolahku
ini,karena aku pasti akan kembali teringat dengan bayangan Minra.Rasa sakit
mulai melanda hatiku,maka kuputuskan untuk meninggalkan aula sekolah.
Kulangkahkan kakiku menuju
atap sekolah dengan berat.Walaupun aku tidak ingin pergi ke tempat di mana aku
benar-benar berpisah dengan Minra,tapi entah mengapa aku merasa kalau aku haru
pergi ke atap sekolah.
CKREEKK
Begitu kubukan pintu atap
sekolah tersebut aku dikejutkan oleh sosok seorang yeoja yang beridiri.Sinar
rembulan menerpa tubuhnya dan langsung membuatku terpesona dengan kecantikannya
itu.
Perlahan senyumku pun mulai
mengembang seiring dengannya yang melangkah mendekatiku.Ia pun menghentikan
langkahnya dan tersenyum manis kepadaku.Senyuman yang snagat kurindukan dua
tahun ini.
“Annyeong Donghae-ya,lama
tidak bertemu.” sapanya dengan suara lembutnya yang selalu dapat
menghipnotisku.
Tanpa membalas perkataannya
aku pun menarik tubuhnya ke dalam pelukanku.Kurasakan ia pun membalas pelukanku
erat.
“Jeongmal bogoshipeo
Minra-ya..”
The End
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hyah ! Akhirnya selesai juga
fanfiction gaje ini.Sebelumnya author minta maaf kalau banyak typo bertebaran
dan ceritanya kurang menarik.Dan terimakasih juga buat para readers yang mau
menyempatkan diri membaca dan memberikan penilaian ke fanfic author ini^^
Sampai ketemu di fanfic berikutnya.Annyeong~~!
*tebar bunga*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar