Title
: Ahjussi Complex [Sequel of Lolita Complex]
Author : Someone
Genre :
Romance,comedy,fantasy
Cast : Park Jungsoo,Lee
Michan (OC),Kim Haena (OC)
Other cast : Kim Heechul
Length : Twoshoot
Lolita Complex -->
Annyeong readers~~Ini dia
sequel dari Lolita Complex.Semoga aja fanfic ini gak seaneh dan seancur
judulnya.Kalo soal judul itu jujur author ngarang banget.Kekeke.
Cha ! Enjoy the story
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Michan-ah,ireona~~” seru
Leeteuk seraya mengguncang-guncangkan tubuh Michan yang masih tertidur dengan
pulasnya.
“Enggh,waeyo ahjussi ? Kau
menganggu tidurku !” gerutu Michan kesal seraya menepis tangan Leeteuk yang
masih mengguncang-guncangkan tubuhnya.
Leeteuk pun menggeram
kesal.Kemudian ia pun menyibakan selimut yang menutupi seluruh tubuh Michan.“Ya
!! Kau ini sudah tidur terlalu lama Michan-ah !! Ini sudah siang !”
“Kau ini berisik sekali
ahjussi !!” bentak Michan ditambah dengan sebuah tendangan yang mendarat dengan
sempurna di perut Leeteuk dan sukses membuat Leeteuk mengaduh kesakitan.
Dengan kesal Leeteuk pun beranjak
naik ke atas ranjang dan memeluk tubuh Michan dari belakang. “Ayolah
Michan-ah~~Bangunlah dan temani aku berkeliling Jepang hari ini.”
“Andwae.” jawab Michan ketus
seraya melepaskan tangan Leeteuk yang memeluknya erat.Namun usahanya sia-sia,Leeteuk
justru makin mengeratkan pelukannya pada Michan.
“Oh,ayolah ahjussi ! Jangan
bersikap kekanakan seperti ini ! Ingat umur ahjussi ! Ingat umur !”
“Aku ini masih muda
Michan-ah ! Ayolaaah~~Temani aku berkeliling Jepang hari ini.”
Michan pun membalikan tubuhnya
hingga kini mereka saling berhadapan.Leeteuk masih saja menampilkan raut wajah
memelas miliknya untuk membujuk Michan agar yeoja itu mau menemaninya
menghabiskan waktu di Jepang.
Michan yang sudah tidak
tahan lagi dengan raut wajah memelas milik Leeteuk pun akhirnya mengalah.“Baiklah
baiklah.Untuk kali saja aku turuti permintaanmu itu ahjussi.”
“Gomawo Michan-ah !!” seru
Leeteuk kegirangan.Kemudian ia pun mendekatkan wajahnya ke wajah
Michan,bermaksud untuk memberikan sebuah kecupan hangat di bibir yeoja
itu.Namun dengan segera Michan menahan kepala Leeteuk dengan tangannya.
“Ya !! Apa yang akan kau
lakukan ahjussi ?!” bentak Michan seraya mendorong tubuh Leeteuk agar menjauh
darinnya.
“Apakah tidak ada sebuah
morning kiss untukku ?” tanya Leeteuk dengan polosnya dan ia pun langsung mendapatkan
sebuah jitakan kecil di kepalanya.
“Dasar ahjussi mesum !”
***
“Cepatlah Lee Michan ! Kau
sudah berada di kamar mandi terlalu lama !” seru Leeteuk seraya menggedor-gedor
pintu kamar mandi yang ada di dalam kamar hotel yang disewanya.
Cklek
Pintu pun terbuka.Dan
munculah Michan dengan sebuah death glare mengerikan yang ia berikan kepada
Leeteuk yang terus meneriakinya dari luar kamar mandi. “Seharusnya kau bisa
lebih bersabar ahjussi !”
“Akhirnya ! Kajja ! Temanku
sudah menunggu kita sejak tadi.” ajak Leeteuk seraya menarik tangan Michan.
Michan menghentikan
langkahnya secara mendadak dan menatap Leeteuk dengan kebingungan.“Eh ? Temanmu
?”
“Ne ! Kebetulan tadi pagi
aku bertemu dengan teman lamaku yang juga sedang berlibur di Jepang.Dan dia
mengajakku untuk berkeliling Jepang bersamanya hari ini.”
“Ya !! Kalau begitu pergi
saja dengan teman lamamu itu ahjussi ! Aku tidak mau !”
“Tidak ada penolakan ! Kau
sudah bilang jika akan menuruti permintaanku ini.Kajja~~”
Tanpa mendengarkan
kalimat-kalimat protes yang dikeluarkan oleh Michan,Leeteuk segera menarik
tangan Michan dan memaksa yeoja itu untuk mengikutinya.Akhirnya Michan pun
hanya bisa mengalah dan mengikuti kemauan Leeteuk walau dengan terpaksa.
Sesampainya di lobby
hotel,Leeteuk segera mengajak Michan menghampiri seorang namja yang tengah
duduk santai di sofa dengan seorang anak kecil di sebelahnya.
“Annyeong
Heechul-ah,Haena-ya.” sapa Leeteuk yang diikuti dengan senyuman lebar di
wajahnya yang membuat lesung pipinya terlihat jelas.
“Leeteuk oppa !!” seru anak
kecil yang bernama Haena seraya melompat turun dari sofa dan menghampiri
Leeteuk.
Michan hanya terdiam di
tempatnya dengan ekspresi terkejutnya.Bagaimana mungkin ia tidak terkejut jika
ia mendengar seorang anak kecil yang kira-kira berusia 10 tahun memanggil
Leeteuk dengan sebutan ‘oppa’.Sementara ia sendiri yang berumur 20 tahun
memanggil Leeteuk dengan sebutan ‘ahjussi’.
“Aigoo lama tidak melihatmu
Haena-ya~Kau sudah besar rupanya.” kata Leeteuk seraya menggendong tubuh mungil
Haena.
“Jeongmal bogoshipeoyo oppa
!” dan Chu~ Sebuah kecupan singkat mendarat di bibir Leeteuk yang langsung
membuat Michan yang melihatnya membulatkan kedua matanya.Namun lain halnya
dengan Leeteuk yang terlihat tenang dan tidak telihat terkejut sama sekali.
“Nado bogoshipeo Haena-ya.”
balas Leeteuk yang diikuti dengan kecupan kecil yang diberikannya di pipi
Haena.Lalu ia pun menurunkan Haena dari gendongannya.
“Ya ! Hentikan kebiasaan
burukmu itu Na-ya ! Kau ini masih kecil !” perintah sang oppa yang merupakan
teman lama Leeteuk yang bernama Heechul.Haena hanya membalas perintah oppanya
itu dengan aksi menujulurkan lidahnya.
Heechul pun mendengus kesal
dan mengalihkan pandangannya ke arah Michan yang masih terdiam dengan ekspresi
terkejut yang masih terlihat dengan jelas di wajahnya.“Oh,jadi dia yeoja yang
kau ceritakan itu Leeteuk ?”
Haena pun ikut mengalihkan
perhatiannya ke arah Michan.Entah kenapa ia terlihat sangat sangat tidak
menyukai sosok Michan.Terlihat dari caranya yang menatap Michan dengan tajam.
“Ne.Namanya Lee
Michan,yeojachinguku.” jawab Leeteuk dengan bangganya seraya merangkul Michan
dengan mesra.Michan pun menolehkan wajahnya dan menatap Leeteuk tajam dengan
tatapan apa-maksudmu-berkata-seperti-itu-?.
Memang semenjak kejadian di
kuil waktu itu,hubungan Michan dan Leeteuk semakin dekat.Tapi Michan masih saja
tidak mau menunjukan perasaannya terhadap Leeteuk yang sebenarnya.Padahal
Leeteuk sudah mengutarakan perasaannya terhadap Michan berulang kali.Poor
Leeteuk.
“Chukkae Leeteuk ! Akhirnya
kau bisa juga mendapatkan seorang yeojachingu.Gyahahaha.” seru Heehcul yang
disertai dengan sebuah pukulan keras yang didaratkannya di bahu Leeteuk.
Sementara itu Haena masih
saja diam dan menatap Michan dengan tajam.Michan yang merasa diperhatikan
semenjak tadi pun mengalihkan perhatiannya kepada Haena.Michan pun terlihat
sedikit terkejut ketika ia mendapati seorang anak kecil yang menatapnya tajam.
“Ahjumma ! Apa hubunganmu
dengan Leeteuk oppa !”
Sontak Heechul dan Leeteuk
pun menghentikan obrolan mereka ketika mereka mendengar seruan Haena.Dengan
ragu-ragu Leeteuk melirik Michan yang berdiri di sebelahnya.Ia pun menelan
ludahnya sendiri ketika ia melihat wajah Michan yang sudah terlihat memerah
yang menunjukan jika Michan sedang mengalami fase emosi tingkat tinggi.
Leeteuk merasa sangat yakin
jika emosi Michan langsung meningkat ke tingkat paling tinggi ketika ia
mendengar Haena yang memanggilnya dengan sebutan ‘ahjumma’.Yah,ia tahu betul
bagaimana rasanya jika orang lain memanggilmu dengan sebutan ‘ahjussi’ ataupun
‘ahjumma’ padahal kau masih muda.
“Mi-michan-ah,tenangkan
dirimu.Haena hanya seorang anak kecil.” bisik Leeteuk dengan harapan agar
Michan mau mendengar ucapannya itu dan meredam emosinya.Namun harapan hanyalah
tinggal harapan.
“Ya !! Apa maksudmu anak
kecil ?! Kenapa kau memanggilku dengan sebutan ahjumma huh ?! Apa kau tidak
bisa melihatku yang masih terlihat muda ini huh ?! Enak saja kau memanggilku
dengan sebutan ahjumma !!” sembur Michan dengan emosinya yang meluap-luap.
“Kau ini cerewet sekali
ahjumma ! Kau memang pantas untuk disebut ahjumma ! Dan lagi kau tidak pantas
menjadi yeojachingu Leeteuk oppa !” balas Haena tak kalah emosi.
Sementara itu Heechul dan
Leeteuk hanya bisa terdiam di tempat mereka dengan ekspresi terkejut.Mereka
hanya bisa terdiam dan menikmati adu mulut yang terjadi antara Haena yang
seorang anak kecil dan Michan yang bersifat seperti anak kecil.
“Aigoo sepertinya kita
melakukan sebuah kesalahan besar.Sepertinya tak seharusnya kita mempertemukan
mereka.” gumam Heechul yang terlihat sedikit ngeri mendengar kalimat-kalimat
yang terus dilontarkan oleh Haena dan Michan.
“Ne,kau benar Heechul-ah.Benar-benar
sebuah kesalahan besar.”
***
Ahirnya mereka berempat pun
memutuskan untuk pergi mengunjungi taman hiburan.Yah,walaupun sebenarnya itu
adalah keinginan Haena yang terus menerus memaksa Heechul untuk mengajaknya
pergi ke taman hiburan.
Selama perjalanan,suasana
tegang terus menyelimuti mobil Heechul dengan setia.Leeteuk yang duduk di
antara Michan dan Haena pun terus terdiam dengan raut tegangnya.Perang death
glare yang terjadi di antara Michan dan Haena lah yang membuatnya terus terdiam
seperti itu.
Heechul sesekali melirik
melalui kaca spion tengah mobilnya.Berkali-kali ia terus memperingatkan dongsaengnya
agar menghentikan aksi unjuk death glarenya itu.Dan berkali-kali pula
peringatannya itu tak digubris oleh Haena.Perang death glare antara Michan dan
Haena pun terus berlanjut sampai akhirnya mereka sampai di kawasan taman
hiburan.
“Oppa ! Ayo kita bermain
sepuasnya !” pekik Haena kegirangan seraya menarik-narik tangan Leeteuk.Dan
Leeteuk pun hanya tersenyum kecil seraya melirik ke arah Michan dengan
takut-takut.
“Cih,dasar anak kecil.” ejek
Michan seraya menatap Haena dengan sinis.Haena yang mendengarnya pun kembali memberikan
death glare nya kepada Michan.Tentu saja death glare seorang anak kecil seperti
Haena tidak akan mempengaruhi Michan yang mempunyai death glare yang beratus
kali lebih mengerikan dari milik Haena,begitulah pendapat Leeteuk.
“Ah,mianhaeyo Haena-ya.Tapi
aku ingin menghabiskan waktuku dengan Michan seharian ini.Lain kali aku pasti
akan mengajakmu mengunjungi taman hiburan lagi.” ujar Leeteuk yang membuat raut
wajah Haena berubah menjadi kecewa.
Michan pun tersenyum puas
begitu mendengar ucapan Leeteuk.Terbesit rasa senang di hatinya karena Leeteuk
lebih memilih menghabiskan waktu berdua dengannya.Namun bukan Haena namanya
jika ia akan menyerah begitu saja.
“Ayolah oppa~Apa asyiknya
menghabiskan waktu berdua dengan ahjumma cerewet itu ?” rengek Haena yang
disertai dengan raut wajah memelas miliknya.
Kata ‘ahjumma’ yang
disebutkan oleh Haena pun langsung membangkitkan aura setan milik
Michan.Leeteuk yang bisa merasakan aura setan milik Michan pun segera berusaha
untuk menghilangkan aura setannya.
“Michan-ah calm down,clam
down.” ujar Leeteuk seraya mengibas-ngibaskan tangannya dengan harapan agar
aura setan yang dikeluarkan Michan terbang terbawa angin yang dihasilkan oleh
kibasan tangannya itu.
Michan pun memejamkan kedua
matanya seraya menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya secara
perlahan.Leeteuk pun menghela nafas lega begitu ia merasakan aura setan milik
Michan yang mulai menghilang.
Author POV end
Leeteuk POV
Fiuh.Untung saja Michan bisa
mengendalikan aura setan miliknya.Aigoo,aku tidak bisa membayangkan bagaimana
nasib Haena jika Michan tidak bisa mengendalikan aura setannya yang beratus
kali lebih mengerikan dari death glare nya itu.
Kulirik sekilas ke arah Haena,ia terlihat
sedikit ketakutan.Untung saja Heechul segera menghamipir Haena dan menarik
tubuh mungil dongsaengnya itu ke dalam pelukannya.Sepertinya ia tahu kalau
Haena merasa ketakutan.
“Ayo kita bermain sepuasnya
! Yahoo !” pekik Heechul secara tiba-tiba.Kemudian ia pun berjalan lebih dulu
dengan Haena yang kini sudah berada dalam gendongannya.
“Ayo Michan-ah.” ajakku
seraya menarik tangan Michan dan mengikuti Heechul.
Ugh,semoga saja keadaan akan
menjadi lebih baik.
***
Untunglah keadaan menjadi
lebih baik.Michan dan Haena terlihat sangat menikmati waktu mereka di taman
hiburan ini.Yah,walaupun beberapa kali aku sempat melihat Haena yang melirik ke
arah Michan dengan tatapan sinisnya.Untunglah Michan tidak mengetahuinya.
“Ahjussi ! Ayo kita naik
roller coaster !!” pekik Michan seraya menunjuk-nunjuk ke arena roller coaster
dengan semangat.
Glek.Aku pun menelan ludah
begitu melihat lintasan roller coaster yang bisa dibilang cukup ekstrim.Aigoo
aku tak yakin jika semua nyawaku akan tetap berada di dalam ragaku setelah aku
naik roller coaster itu.
“Eng,Michan-ah lebih baik
kita cari wahana yang lain.Tidak mungkin seorang anak kecil seperti Haena naik
wahana menyeramkan seperti roller coaster itu.” kataku untuk menyakinkan Michan
agar ia membatalkan keinginannya untuk menaiki roller coaster itu.
“Tenang saja Leeteuk,kau
bisa naik wahana roller coaster itu.Haena mengajakku pergi ke arena permainan
anak-anak.Cha ! Selamat bersenang-senang !” seru Heechul setengah berteriak
seraya melambaikan tangannya ke arahku.Kemudian ia pun berlari kecil bersama
Haena menuju arena permainan anak-anak.
“Kau dengar kan ahjussi ?
Ayo kita mengantri !”
Aku pun tidak bisa berbuat
apapun selain mengikuti Michan yang menarikku dengan bersemangat menuju arena
roller coaster.Semoga saja aku masih selamat setelah menaiki wahana roller
coaster ini.
Leeteuk POV end
Haena POV
Ahjumma itu benar-benar
merusak semua rencanaku.Seharusnya aku bisa menghabiskan waktu berdua saja
dengan Leeteuk oppa kalau dia tidak ikut.Dan sekarang aku harus bersabar supaya
aku bisa menjalankan rencana B.Yah,walaupun aku ini masih berumur 10 tahun,tapi
aku ini jenius ! Jangan pernah mengira kalau seorang anak kecil berumur 10
tahun belum bisa membuat sebuah rencana jenius.
Well,inilah saatnya memulai
untuk memulai rencanaku.
“Heechul oppa,aku ingin ke
toilet.” rengekku seraya menarik-narik ujung baju Heechul oppa.Tentu saja
disertai dengan jurus aegyo ku.
“Argh ! Kenapa kau tidak
mengatakannya dari tadi Na-ya ?! Kenapa kau baru mengatakannya di saat kita
sedang mengantri seperti ini huh ?” sembur Heechul oppa.Namun tentu saja
semburannya tidak menggoyahkan semangatku untuk mulai menjalankan rencana B.
“Oppa~Aku tidak tahan
lagi.Kau tinggalah di sini oppa.Aku bisa pergi ke toilet sendiri.”
“Ya !! Kita ini berada jauh
dari toilet Na-ya ! Toilet terdekat cuma ada di dekat arena roller coaster tadi
!”
“Sudahlah oppa ! Aku
benar-benar tidak tahan lagi.Tetaplah mengantri oppa ! Aku akan segera
kembali.”
Lalu aku pun segera berlari
keluar dari barisan antrian.Semua teriakan dan seruan Heechul oppa sama sekali
tak kupedulikan.Pikiranku saat ini hanya tertuju pada rencanaku
sepenuhnya.Kemudian aku pun merogoh kantong jaketku dan mencari sebuah benda
kecil yang kudapatkan tadi.
“Well,sebebtar lagi Leeteuk
oppa akan menjadi milikku.” gumamku yang kemudian diikuti dengan tawa kecilku.
Yah,aku tahu kalau rasa
cintaku terhadap Leeteuk oppa sudah mencapai taraf yang tidak wajar.Terlebih
lagi usia kami terpaut terlalu jauh.Tapi tentu saja itu semua tidak membuatku
menyerah untuk mendapatkan hati Leeteuk oppa.
Huh,kalau saja ahjumma itu
tidak hadir,pasti aku tidak perlu repot-repot lagi untuk menjalankan rencana B ini.
***
Kini aku tengah bersembunyi
di balik sebuah patung yang ada di dekat arena roller coaster.Kedua mataku
terus mengawasi gerak-gerik Leeteuk oppa dan Michan ahjumma yang baru saja
menyelesaikan permainan roller coaster mereka.
Aigoo,kasihan sekali Leeteuk
oppa.Dia langsung saja mengeluarkan isi perutnya begitu ia turun dari wahana
roller coaster itu.Ternyata Heechul oppa masih lebih baik dari Leeteuk
oppa.Kalau Leeteuk oppa langsung memuntahkan isi perutnya,Heechul oppa hanya
memuntahkan makiannya.
“Kau ini payah sekali
ahjussi ! Begitu saja kau sudah tumbang !” samar-samar aku dapat mendengar
suara ahjumma itu.Kini ia tengah membimbing Leeteuk oppa untuk duduk di kursi
terdekat.
“Aigoo ternyata daya tahanku
sudah mulai berkurang.” gumam Leetuk oppa seraya memijit keningnya.
“Kalau begitu kau harus
istirahat dulu ahjussi.Aku akan ke toilet sebentar.” kulihat ahjumma itu
melangkah pergi meninggalkan Leeteuk oppa yang duduk di kursi.Bagus ! Akhirnya
kesempatanku untuk menjalankan tahap selanjutnya datang juga.Tepat seperti
perkiraanku.
Dengan sembunyi-sembunyi,aku
melangkah menuju toilet.Aku mengedarkan pandanganku ke sekeliling
toilet.Baguslah keadaan toilet sedang sepi.Hanya ahjumma yang ada di dalam
toilet ini.Kesempatan bagus !
Aku pun melangkah masuk ke
dalam toilet dan menghampiri ahjumma yang sedang mencuci tangannya.Tak lupa
sebelumnya kubalik tanda di depan pintu toilet yang bertuliskan “Toilet
Rusak”.Kulihat ahjumma terlihat terkejut dengan kemunculanku ini.Oh,kau akan
merasa ebih terkejut lagi setelah ini ahjumma.
“Kau ! Kenapa kau ada di
sini huh ?” ucap ahjumma itu dengan nada sinisnya.
“Aku hanya ingin bertemu
denganmu ahjumma.Ada suatu hal yang ingin kuberitahukan kepadamu.” ujarku
dengan nada penuh kemisteriusan.
“Mwo ?”
Aku pun menampilkan seulas
seringaianku.Kemudian aku kembali merogoh saku jaketku dan mengeluarkan sebuah
cincin yang kudapatkan dari sebuah kuil yang kukunjungi bersama Heechul oppa
kemarin siang.
Yah,kemarin ketika Heechul
oppa mengajakku mengunjungi sebuah kuil di kawasan Hiroshima,aku menemukan
cincin ini.Dari penjelasan yang kudengar dari Heechul oppa cincin ini semakin
menarik perhatianku.Dan langsung saja aku mengambilnya tanpa sepengetahuan yang
lain.
Ah,aku ini memang seorang
anak kecil berumur 10 tahun yang jenius.
“Cincin itu…” gumam ahjumma
itu.Aku pun mengerutkan dahiku mendengar gumamannya itu.Apa ia tahu tentang
cincin ini ? Ah,aku tidak peduli.
“Sebentar lagi aku akan
merebut Leeteuk oppa darimu ahjumma.Aku yakin Leeteuk oppa akan lebih tertarik
denganku dari pada denganmu.Kita lihat saja nanti.”
Lalu aku pun menyematkan
cincin tersebut ke jari manisku.Perlahan tubuhku mulai dikelilingi oleh sinar.Lalu
beberapa saat kemudian sinar itu pun menghilang dan menampakan wujudku dalam
versi yang berbeda.Yap,Kim Haena versi 20 tahun.
“Nah ahjumma,aku pasti akan
menyingkirkanmu dari sisi Leeteuk oppa.Hahahaha.” seruku yang diikuti dengan
tawa kemenanganku.
“Ya ! Kau ! Jangan main-main
dengan cincinn itu.Nanti kau—“
Aku tak menunggu ahjumma itu
untuk menyelesaikan kalimatnya,aku langsung saja menjambak rambut ahjumma itu
dan mendorong tubuhnya dengan sedikit kasar ke arah dinding.Well,sebenarnya aku
tidak ingin berbuat seperti ini,tapi rasa cintaku kepada Leeteuk oppa lah yang
membuatku berbuat seperti ini.
“Arrgh ! Lepaskan aku bocah
!” seru ahjumma itu seraya meronta-ronta dan berusaha melepaskan cengkraman
tanganku dari rambutnya.Tapi sepertinya usahanya itu sia-sia.Aku seorang Kim
Haena versi 20 tahun mempunyai kekuatan yang sebanding dengannya saat ini.
“Aku tidak akan melepaskanmu
ahjumma.Tunggu saja sampai orang lain mengetahui keberadaanmu,baru saat itu kau
akan bebas.Hahaha.”
Kebetulan aku melihat seutas
tali yang tergantung dengan bebasnya di dinding toilet.Sebuah ide pun langsung terlintas
di benakku.Kemudian dengan gerakan cepat aku mengambil tali itu dan mengikat
tangan ahjumma itu bersama dengan keran wastafel.
“Ya !! Apa-apaan ini !
Jangan main-main denganku bocah !!” seru ahjumma itu untuk yang kedua kalinya.
“Mianhaeyo ahjumma.Anggap
saja ini semua balasan dariku karena kau sudah mengacaukan rencana pertamaku
yang sudah kususun dengan sempurna.Selamat tinggal ahjumma.”
Lalu aku pun melangkah
keluar dari toilet.Tak lupa kuambil kunci yang tergantung dan mengunci pintu
toilet ini dari luar.Yap,sekarang hanya tinggal menjalankan langkah terakhirku.
Haena POV end
Author POV
Haena pun melangkahkan
kakinya dengan mantap menghampiri Leeteuk yang masih terkapar di bangku.Namun
kemudian ia menghentikan langkahnya begitu ia melihat Leeteuk sedang menerima
sebuah telepon dari seseorang.
“Ah,pasti Heechul oppa yang
menelepon.” gumamnya seraya terus memperhatikan Leeteuk dari kejauhan.
“Yeoboseyo.” ujar Leeteuk
memulai percakapan.
“Yeoboseyo.Ya ! Apakah kau
melihat Haena ?” tanya orang di seberang yang tak lain adalah Heechul yang kini
tengah kehilangan Haena.
“Eh ? Aniya.Bukankah Haena
pergi bersamamu sejak tadi ?”
“Ne.Tapi sejak 20 menit yang
lalu dia menghilang ! Aish !”
“Mwo ?! Haena menghilang ?!”
“Aku tidak menghilang
oppa.Aku ada di sini.” ujar Haena yang entah sejak kapan kini sudah berada di
belakang Leeteuk.Kemudian ia pun merebut handphone Leeteuk dan memutuskan
percakapan antara Leeteuk dan Heechul.
Leeteuk pun menoleh ke
belakang dengan ekpresi terkejutnya.Ia terdiam seraya terus memperhatikan yeoja
yang berdiri di belakangnya itu.Sementara itu Haena hanya menampakan seulas
senyuman manisnya.
“Nu-nuguseyo?” tanya Leeteuk
tanpa mengalihkan perhatiannya dari wajah yeoja itu yang tak lain adalah
seorang Kim Haena versi 20 tahun.
“Aigoo,kau tak mengenaliku
oppa ? Aku,Kim Haena.” jawab Haena dengan santainya.
“Mworago ?!”
TBC
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar