Sabtu, 15 Desember 2012

Your cold Hands


Title : Your Cold Hands
Author : Someone
Genre : Romance,sad
Cast(s) : Lee Donghae,Han Minra (OC)
Length : Oneshot

Annyeong readers~! Akhirnya author bisa kembali datang membawa fanfic.Setelah bersusah payah mencari pencerahaan akhirnya author bisa melahirkan cerita ini.Semoga readers suka~~
Cha ! Enjoy the story~~
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Donghae POV
10th December 2012,19 : 25 – Seoul Park
Untuk yang kesekian kalinya aku kebali melirik ke arah jam tangan hitam yang melingkar di pergelangan tanganku.Sudah setengah jam lamanya aku duduk diam menunggu kedatangan seorang yeoja yang akan berkencan denganku malam ini.
 Kesal ? Tentu saja aku merasa sangat kesal.Terlebih lagi ini bukan yang pertama kalinya yeoja itu datang terlambat.Selama kami menjalin hubungan,waktu kencan kami selalu saja terbuang dengan percuma karena keterlambatannya.
“ Lagi-lagi kau terlambat Han Minra.” gerutuku kesal.Jujur saja,aku mulai merasa tidak betah kalau harus terus menunggunya di tengah terpaan angin musim dingin seperti ini.
Sedetik kemudian aku memutuskan untuk beranjak pergi meninggalkan taman ini.Tidak,aku tidak berniat untuk membatalkan acara kencanku dengan Minra.Aku hanya ingin membeli segelas cokelat hangat untuk menghangatkan tubuhku yang hampir membeku ini.
Bagaimanapun juga aku harus terus bersabar menunggu kedatangannya di setiap acara kencan kami.Mengingat perbuatan bodohnya yang hampir saja merenggut nyawanya setahun yang lalu.
=====
Setelah mendapatkan segelas cokelat hangat,kembali kulangkahkan kedua kakiku menuju Seoul Park.Tentu saja untuk kembali menunggu kedatangan Han Minra.Semoga saja yeoja itu segera datang,atau aku akan menerornya selama seharian penuh besok.
Dan sepertinya harapanku terkabul.Senyumku mengembang saat melihat sosoknya yang baru saja melangkah masuk ke dalam area Seoul Park.Tapi sedetik kemudian senyumku meluntur melihat pakaian yang dikenakannya saat ini.Sangat tidak cocok untuk musim dingin seperti ini.
Maka tanpa membuang banyak waktu lagi aku segera berlari pergi menghampirinya.Salah satu tanganku yang bebas terus berusaha melepaskan lilitan syal di leherku.Yeoja itu benar-benar membuatku khawatir saat ini.
Tak ada sepatah kata pun yang kuucapkan ketika aku telah berada di dekatnya.Langsung saja kubalikan tubuhnya yang membelakangiku dan memaksanya untuk menerima segelas cokelat hangat yang baru saja kubeli.
Wajahnya yang terlihat kebingungan tak kupedulikan sama sekali.Kedua tanganku langsung bergerak dengan cekatan untuk melilitkan syal milikku di lehernya.
“Apa kau mau bertransformasi menjadi sebongkah es dengan bajumu itu huh ? Kenapa kau tidak mengenakan syal atau mantel yang lebih tebal ?”  tanyaku dengan sedikit perasaan kesal.Yeoja ini terlalu sering membuatku khawatir dengan kesehatannya.
“Mianhae,aku tak bermaksud membuatmu khawatir seperti ini.Hanya saja aku takut datang terlambat untuk menemuimu,sehingga aku hanya mengenakan pakaian seadanya.”  jawabnya dengan nada penuh penyesalan.Aku mendengus kesal mendengar kalimat jawabannya itu.
“Tetap saja kau datang terlambat Han Minra.Kau telah membuatku menunggu di sini selama empat puluh menit,dan kini kau justru membuatku merasa khawatir.Sebaiknya kita batalkan kencan kita malam ini.”  
“Shireo !! Aku tak ingin kencan kita malam ini batal.Oh ayolah Lee Donghae,jangan terlalu mengkhawatirkan keadaanku seperti itu.Aku baik-baik saja.”
“Baik-baik saja katamu ? Apa kau tak merasakan suhu tubuhmu yang mulai mendingin huh ? Tanganmu saja sudah terasa sedingin es Han Mira,dan kau masih bisa mengatakan kalau kau baik-baik saja ? Kau gila eh ?”
“Ya ! Berhentilah memburuku dengan berbagai pertanyaanmu itu ! Aku baik-baik saja Donghae.Trust me.”  
Baikllah,kini aku hanya bisa menghela nafas panjang.Aku tak mungkin bisa mengalahkannya dalam perdebatan seperti ini.Terlebih lagi sedari tadi kedua mata sendunya terus menatapku dalam-dalam.Pendirianku semakin goyah karenanya.
“Well,just for this time,okay ?”  dapat kulihat senyum kemenangan yang terukir di wajahnya setelah aku mengaku kalah.Ingin rasanya aky melumat bibirnya itu sekarang juga untuk memberinya pelajaran.
“Gomawo Donghae,kau memang baik.”  balasnya yang diikuti dengan sebuah kecupan ringan yang mendarat di pipi kananku.
Aku tersenyum kecil menerima perbuatan manisnya itu.Segera kuraih salah satu tangan yang bebas dan menggenggamnya dengan erat. “ Kajja,kita harus segera pergi ke pusat kota sebelum larut malam.Dan jangan lupa habiskan cokelat hangat di tanganmu itu.”
“Eoh,kukira ini milikmu.”  balasnya dengan seraut wajah bingungnya.
“Kuberikan untukmu.Setidaknya kau harus menaikan subu tubuhmu sebelum kita menghabiskan malam yang dingin ini di pusat kota.Aku tak ingin melihatmu menggigil kedinginan di tengah acara kencan kita nantinya.”  kusunggingkan senyum kecilku dan kukecup bibirnya singkat.
Seulas senyuman manis terukir di wajahnya,semakin menambah keindahan pada dirinya. “Gomawo.Kau memang selalu penuh dengan kehangatan Lee Donghae.”
=====
20 : 45 - Han River
Setelah puas mengelilingi pusat kota Seoul yang dipenuhi dengan berbagai pernak-pernik suasana natal,kami memutuskan untuk beristirahat sejenak seraya menganggumi keindahan sungai Han di malam hari.
Kuposisikan diriku untuk duduk sedekat mungkin dengannya agar aku bisa terus menghangatkan tubuhnya yang sekalu bersuhu rendah.Inilah alasanku kenapa aku menjadi begitu protective terhadapnya.Suhu tubuhnya selalu rendah,bahkan di musim panas sekalipun.
“Donghae,apa aku sudah pernah mengatakan kalau aku sangat menyukai bulan Desember ?”  pertanyaan yang baru saja dilontarkan olehnya memecahkan keheningan di antara kami.
“Kau sudah mengatakan hal itu beulang kali Minra-ya.Dan sampai sekarang aku masih rasa heran,kenapa kau begitu menyukai bulan musim dingin seperti ini ? Seharusnya kau lebih menyukai bulan musim panas yang bisa menghangatkanmu.”  jawabku panjang lebar.
Kudengar tawa kecil yang lolos dari mulutnya.Membuatku mengerutkan kening karena merasa kebingungan. “Apa yang lucu ?”
“Ani,aku hanya geli mendengar kalimat protecive yang selalu terselip di setiap perkataanmu.Apakah aku terlihat sebegitu mengkhawatirkannya ? Tertama di bulan musim ingin seperi ini ?”
“Ne,aku selalu kawatir kalau kau akan berubah menjadi patung es hidup di tengah msim dingin seperti ini.”
Minra kembali tertawa kecil mendenar kalimatku.Baiklah,mungkin semua pekataanku selalu terdengar menggelikan di telinganya.
“Kau berbakat menjadi pelawak Donghae.Aku tidak mungkin berubah menadi patung es hidup.”  aku sedikit kesal mendengarnya yang mengatakan jika aku berbakat menjadi pelawak,bukan dokter.
“Berhenti mengatakan jika aku berbakat menjadi pelawak.Lebih baik kita kembali ke topik awal,pembicaraan kita telah melenceng terlalu jauh dari yang seharusnya.”  sahutku kesal.
“Haha,ternyata kau tak bayak berubah Tuan Lee.Kukira kau sudah berubah 180 derajat sewaktu kita bertemu kembali dua tahun yang lalu.”
Senyum kecil mengembang di wajahku ketika memori dua tahun yang lalu kembali muncul.Ya,dua tahun yang lalu tepatnya di tanggal 10 Desember aku kembali bertemu dengan Minra setelah kami berpisah selama belasan tahun.
Setelah sedikit mengenang memori lama itu,barulah aku tersadar akan suatu hal. “Tunggu dulu,tanggal berapa ini ? Apakah hari ini tanggal 10 Desember ?”
“Ya ! Kenapa kau mencubitku ?”  protesku saat aku merasakan adanya cubitan kecil di lenganku.
“Kau melupakannya eoh ? Jangan-jangan kau juga melupakan pertemuan kita dua tahun yang lalu Lee Donghae.”  ujarnya ketus.Nada kesal yang terselip di kalimatnya terdengar dengan jelas di kalimatku.
Aku tertawa kecil melihat wajahnya yang terlihat kesal saat ini. “Aku tidak melupakannya Han Minra.Bagaimana mungkin aku melupakan rasanya memeluk sebuah patung es hidup untuk yang pertama kalinya di dalam hidupku ?”
“Berhentilah mengataiku patung es hidup Donghae.Suhu tubuhku tidak sedingin patung es.” Minra kembali mengeluarkan kalimat protesnya dengan bibirnya yang dikerucutkan.Membuatku sangat ingin menghadiahinya dengan sebuah kecupan.
“Apakah itu alasanmu kenapa kau begitu menyukai bulan Desember ini huh ? Hanya karena kita bertemu kembali di bulan Desember ?”
“Bukan hanya karena itu bodoh.Bulan ini menyimpan begitu banyak kenangan bagiku.Mulai saat aku harus meninggalkanmu dan Seoul belasan tahun yang lalu,saat kita kembali bertemu dua tahun yang lalu,dan terakhir di saat kau menyatakan perasaanmu terhadapku.”
“Kalau begitu jangan sampai terlambat menemuiku lima belas hari lagi.Atau bulan ini juga akan menyimpan kenangan yang sangat buruk bagimu.”
“Aku tidak akan terlambat Donghae.Bagaimana mungkin aku sampai datang terlambat di hari annyversary kita yang kedua ?”
=====
25th December 2012,18 : 50 – Namsan Seoul Tower
Semua persiapan telah kulakukan.Setting untuk makan malam romantis telah siap,begitu pula dengan kejutan yang akan kuberikan kepadanya.Aku yakin Minra tidak akan pernah melupakan kenangan ini nantinya.
Sebuah cincin perak yang akan kuberikan kepadanya nanti yang akan menjadi saksi bisu kenangan malam ini.Ya,aku akan melamarnya.Melamarnya tepat di hari perayaan annyversary kami yang kedua.Tentu ini akan menjadi sebuah kenangan yang tak terlupakan bukan ?
Kuharap Minra menepati janjinya untuk tidak datang terlambat.
=====
Sudah satu jam lamanya aku menunggu kedatangannya.Tapi sosoknya tak kunjung terlihat.Keterlambatannya kali ini begitu fatal.Aku merasa kecewa dengannya,dia telah melanggar janjinya.
Kuedarkan pandanganku ke sekeliling tempat ini yang telah kusiapkan dengan susah payah agar terlihat sempurna.Entah kenapa segala persiapan yang telah kulakukan ini terasa sia-sia.Mungkin ini semua karena Minra tak kunjung datang menemuiku.Aku benar-benar merasa kecewa sekaligus kesal.
Kuputuskan untuk segera beranjak pergi dari tempat ini.Kurasa tidak ada gunanya aku menunggu sendirian seperti orang bodoh di tempat ini.Menunggu kedatangan seseorang yang terlambat di hari annyversarynya.
Untuk terakhir kalinya aku kembali mengedarkan pandanganku ke sekeliling tempat ini dan kembali menghela nafas berat sebelum aku benar-benar beranjak pergi dari tempat ini.
“Kau mengecewakanku Han Minra.Dan aku membenci hal itu.”
Donghae POV end

Minra POV
20 : 45 – Minra’s room
Perlahan kesadaranku mulai muncul.Kedua mataku masih terasa berat untuk terbuka,bahkan kepalaku masih terasa pening.Sepertinya aku baru saja jatuh pingsan beberapa saat yang lalu.
“Noona,kau sudah sadar ?” suara Yoonmin berhasil mengembalikan kesadaranku sepenuhnya.Kedua mataku pun telah terbuka dengan sempurna.
“Akhirnya kau sadarkan diri Noona.Aku sangat mengkhawatirkan keadaanmu,tak biasanya kau tak sadarkan diri sampai selama ini.” sambungnya dengan nada khawatir yang terdengar begitu jelas di telingaku.
“Eoh,jam berapa ini Yoonmin-ah ? Berapa lama aku tak sadarkan diri ?” tanyaku seraya berusaha bangkit dari posisi tidurku dengan bantuan Yoonmin.Sial,tubuhku masih saja terasa lemas.
“Kau tak sadarkan diri selama dua setengah jam noona.Kau benar-benar membuatku khawatir.” aku terkejut mendengar jawaban Yoonmin.
“Du-dua setengah jam ? Yoonmin-ah,kau—kau tidak bercanda kan ?” tanyaku lagi.Berharap jika jawaban Yoonmin tadi hanyalah sebuah candaan.
“Aku tidak bercanda noona.Kau jatuh pingsan sekitar pukul setengah tujuh dan kau baru sadarkan diri sekarang.” jawabnya.Yoonmin menunjuk ke arah jam digital yang berada di kamarku yang telah menunjukan waktu pukul 20 : 46.
Kedua mataku membulat dengan sempurna.Rasa bersalah yang begitu besar kini menghantamku.Aku baru saja membuat sebuah kesalahan fatal dengan melanggar janjiku untuk tidak datang terlambat.Aku baru saja mengecewakan Donghae.
“Yoonmin-ah,antarkan aku ke Namsan Tower sekarang juga !” pintaku dengan sedikit memaksa.
“Noona ! Kau belum pulih sepenuhnya ! Kau tak boleh pergi ke mana pun untuk beberapa saat.Dan lagi ini sudah larut malam noona.” Yoonmin menolak permintaanku.
“Jebal Yoonmin-ah.Aku sangat mengharapkan bantuanmu.Aku—aku harus segera menemui Donghae sebelum semuanya betul-betul terlambat.” pintaku lagi.Tak terasa bulir-bulir air mataku mulai berjatuhan.
Yoonmin terlihat terkejut. “Donghae hyung ? Apa kau mempunyai janji dengan Donghae hyung malam ini noona ?”
Kuanggukan kepalaku untuk menjawab pertanyaannya itu. “Seharusnya aku datang menemuinya dua jam yang lalu.Jebal—antarkan aku menemui Donghae sekarang juga Yoonmin-ah.”
“Baiklah noona,untuk kali ini saja aku akan memenuhi permintaanmu itu.Ini,pakailah dulu mantel dan syal milikmu.Kuharap Donghae hyung mau mengerti keadaanmu noona.”
=====
21 : 03 – Namsan Seoul Tower
Segera kulangkahkan kakiku dengan secepatnya menuju atap Namsan Tower.Berharap Donghae masih setia menungguku seperti biasanya.
Blam!
Pintu pun terbuka dan memperlihatkan kekosongan atap Namsan Tower.Hanya terlihat sebuah meja makan yang telah dihias sedemikian rupa untuk makan malam.Tanpa adanya sosok seseorang yang duduk menantiku di sana.
Dengan ragu-ragu kulangkahkan kakiku menghampiri meja makan tersebut.Kedua mataku memanas saat melihat sebuah kotak kaca berukuran kecil yang diletakan begitu saja di atasnya.Sebuah cincin perak di dalamnya pun terlihat.
Kedua kakiku terasa lemas,seolah tak sanggup lagi untuk menopang berat tubuhku.Aku jatuh terduduk di atas lantai yang terasa begitu dingin,dan tangisku pun pecah.Aku benar-benar menyesali keterlambatanku ini.
Aku benar-benar telah mengecewakannya.
Minra POV end

Donghae POV
30th December 2012,21 : 15 – Seoul Hospital
Lima hari telah berlalu semenjak kejadian di malam itu.Malam itu telah menjadi malam natal sekaligus malam annyversary yang terasa begitu menyedihkan bagiku.Untuk tahun ini aku tidak menerima sebuah hadiah natal yang istimewa,tetapi aku justru mendapatkan sebuah hadiah natal yang mengecewakan.
Hubunganku dengan Minra pun merenggang.Aku sama sekali tak berniat untuk menemuinya sebelum Minra menghubungiku.Lima hari sudah aku menunggu kabar darinya,tapi aku tak kunjung mendapatkan kabar darinya.Kekecewaanku semakin bertambah karenanya.
Tepukan seseorang di pundakku membawaku kembali ke dunia nyata.Kutolehkan kepalaku dan kulihat sosok salah satu rekan kerjaku di rumah sakit milik keluarga Minra ini. “Donghae-ssi,dokter Han ingin menemuimu di ruangannya sekarang juga.”
“Oh,baiklah.Aku akan segera menemuinya.” balasku dengan seulas senyum tipis.
Kulangkahkan kakiku dengan gontai menuju ruangan dokter Han,appa Minra yang merupakan pemilik rumah sakit tempatku bekerja ini.Selama perjalanan pikiranku terus dipenuhi dengan berbagai pertanyaan.Tak biasanya dokter Han memanggilku untuk menemuinya secara khusus di ruangannya.
Sesampainya di depan ruangan dokter Han aku menyempatkan diri untuk menyiapkan mental sebelum menemuinya.Kuharap dokter Han memanggilku bukan untuk membahas masalah hubunganku dengan putrinya yang merenggang.
Begitu pintu terbuka,sosok dokter Han yang tersenyum lebar menyambutku.Mau tak mau aku mengukir seulas senyuman untuk membalasnya. “Chogiyo,apa benar anda mencariku dokter Han ?”
“Ne,duduklah dulu Donghae.Ada suatu hal yang ingin kubicarakan denganmu.” dokter Han mempersilahkanku untuk duduk di hadapannya.Raut wajahnya terlihat tenang,membuatku dapat menghela nafas lega.
“Donghae,sepertinya kau benar-benar bekerja keras belakangan ini.Kau terlihat begitu lelah.” ujar dokter Han memulai pembicaraan.
“Saya tidak merasa lelah dokter Han.Saya senang bisa bekerja dengan baik di rumah sakit ini.” balasku dengan sedikit berbohong.
Sejujurnya aku mulai merasa sedikit lelah dengan pekerjaan ini.Terlebih lagi aku masih harus menopang beban berat yang kuterima dari masalahku dengan Minra.Aku betul-betul merasa tersiksa belakangan ini.
“Apa kau akan keberatan kalau aku memberimu tugas lagi ?”
“Aniyo,aku akan menerima tugas yang anda berikan dokter Han.”
“Baiklah,aku mempercayakan tugas ini kepadamu Donghae,karena kurasa hanya kau yang bisa menjalankan tugas ini.Sekarang ikutlah denganku.”
Kuikuti langkah dokter Han dalam diam.Berbagai pertanyaan bermunculan di benakku.Mengingat kalimat yang dilontarkan oleh dokter Han saat kami berada di dalam ruangannya tadi.Entahlah,aku merasa jika tugas ini bukanlah tugas biasa.
Langkah kami terhenti di depan salah satu kamar rawat VIP.Kamar rawat VIP ini terlihat sedikit berbeda dari kamar rawat lainnya.Kamar rawat ini terlihat sangat tertutup.
“Disinilah kau akan bertugas Donghae.Kuharap kau dapat menjalankan tugasmu ini dengan sebaik mungkin.Apa kau sudah siap ?” pertanyaan dokter Han membuatku semakin merasa heran dengan tugas ini.
“Ne,saya sudah siap dokter Han.Tugas apa yang harus saya lakukan ?” aku balik bertanya kepada dokter Han dengan rasa penasaran yang teramat sangat.
“Tugasmu adalah—“ dokter Han menggantungkan kalimatnya dan membuka pintu kamar rawat di hadapan kami.
Pintu kamar rawat itu pun terbuka.Memperlihatkan sosok seorang yeoja yang terbaring lemah di atas ranjang yang berada di dalamnya.Sosok seorang yeoja yang sudah tak asing lagi bagiku.Han Minra,yeoja itu terbaring lemah tak sadarkan diri.
“Inilah tugasmu Donghae.Membahagiakan putriku di hari-hari terakhirnya.”
Aku tersentak kaget mendengar kalimat dokter Han.Kulihat dokter Han mengukir senyuman tipisnya yang terlihat seperti sebuah senyuman getir bagiku.Kurasa dokter Han tidak main-main.
“A-apa maksud anda dokter Han ?” kucoba untuk mencari kepastian lebih lanjut dari tugas yang diberikan oleh dokter Han ini.
“Minra,putriku satu-satunya mengidap penyakit hipotermia berat.Aku mengirimnya ke China belasan tahun yang lalu untuk memberinya perawatan yang lebih baik.Tapi keadaannya tak kunjung membaik,maka dari itu aku memutuskan untuk membawanya kembali ke Korea dua tahun yang lalu.”
Nafasku tercekat.Aku tak pernah mengetahui kalau Minra mengidap penyakit yang cukup parah selama dua tahun kami berhubungan.Dan di saat aku baru mengetahuinya,waktunya untuk meninggalkan dunia telah semakin dekat.Kini aku menyesali ketidak-pekaanku terhadapnya.
“Aku tahu masalah yang kalian hadapi Donghae.Yoonmin menceritakan semuanya kepadaku.Dan sejak hari itu,kondisinya memburuk.Bahkan dia tak sadarkan dirinya hari ini.Dan beberapa jam yang lalu barulah aku menyadari jika waktunya semakin dekat—“ dokter Han kembali mengantungkan kalimatnya.Suaranya terdengar parau saat ia mengatakan hal ini.
“Minra,dia akan segera menemui akhir hidupnya dalam hitungan hari.” lanjut dokter Han mengakhiri kalimatnya.
Deg!
Jantungku seolah berhenti berdetak saat itu juga.Aku masih belum bisa menerima semua kenyataan ini.Kenyataan pahit ini datang begitu tiba-tiba sebelum aku sempat mempersiapkan diriku untuk menghadapinya.
“Lakukanlah tugasmu dengan sebaik mungkin Donghae.Aku mempercayaimu.” ujar dokter Han sebelum ia melangkah pergi meninggalkanku sendiri.
Sepeninggal dokter Han,aku masih berdiri mematung di depan kamar rawat Minra.Aku tak tahu apa yang harus kulakukan saat ini.Membahagiakan Minra ? Apakah aku masih bisa membahagiakannya ? Aku ragu.
"Donghae,apakah itu kau ?" tiba-tiba saja kedua telingaku mendengar suara lembut seorang yeoja.Suara yang sangat kurindukan selama lima hari ini.Suara milik Minra.
Sebisa mungkin kuusahakan untuk mengulas senyuman.Walaupun berat,tetapi aku tetap harus bisa tersenyum di hadapnnya agar tak membuatnya merasa sedih.Bagaima pun juga aku harus bisa membahgiakannya.
Aku tak bisa mengubah kenyataan ini.Semuanya telah terjadi.Dan kini aku hanya bisa menghadapinya.
Kuputuskan untuk segera melangkah menghampirinya.Kutempakan diiku untuk duduk di pinggiran ranjangnya dan kugenggam kedua tangannya erat. "Ne ,ini aku.Bagaimana keadaanmu Minra-ya ?"
Minra tak langsung menjawab pertanyaanku.Tangisnya telah cah terlebih dahulu sebelum ia sempat menjawab pertanyaanku.Salah satu tanganku terulur untuk mengapus air matanya.
"Aku tidak sedang berada di dalam keadaan yang baik Dongae.Dingin--semuanya terasa begitu dingin tanpamu.Aku--aku merasa tak sanggup menjalani hidupku tanpa kehangatanmu Donghae." jawabnya di sela isakan tangisnya yang tak kunjung mereda.
Kedua mataku mulai memanas melihat keadaannya yang terlihat begitu rapuh saat ini.Sebisa mungkin kutahan air mata yang telah menggenangi kedua pelupuk mataku.Aku harus bisa tersenyum di hadapannya.
Kuraih tubuh mungilnya itu dan kubawa ke dalam pelukaneratku. "Minahae,jeongmal mianhae Minra-ya.Aku berjanji aku tak akan meninggalkanmu lagi.Aku akn selalu ada untuk menghangatkanmu.Tenanglah."
"Aku mempercayaimu Donghae." balasnya lirih.
Kulepaskan pelukanku dan kukecup keningnya singkat. "Beristirhatlah yang cukup Minra-ya.Kau masih belum pulih sepenuhnya."
"Kau tidak akan meninggalkanku kan ? Kau akan menemaniku di sini bukan ?" kuanggukan kepalaku untuk menjawab pertanyaannya itu.Tentu saja aku tidak akan meninggalkannya sendirian malam ini.
"Donghae,menginaplah di sini malam ini.Tidurlah di sampingku,jebal."
Aku tersenyum kecil mendengar rengekannya itu.Tanpa membalasnya,kutempatkan diriku untuk berbaring di sampingnya dan kembali memeluknya erat.
"Hangat,sudah lama aku tak merasakan kehangatanmu Donghae.Kuharap aku bisa terus merasakan kehangatanmu di sisa hidupku nantinya." gumamnya lirih.
Pelukanku kepadanya semakin mengerat.Sungguh,aku masih belum siap kalau aku haus kehilangan dirinya dalam waktu dekat ini.Aku begitu mencintainya,sangat mencintainya.
"Tidurlah yang tenang Minra-ya."
=====
31th December,06 : 10 - Seoul Hospital,Minra' room.
Sinar matahari yang menyeruak masuk melalui jendela mengusik tidurku.Perlahan kubuka kedua mataku yang masih terasa berat untuk terbuka.Kesadaranku pun mulai muncul secara perlahan.
Dingin.Rasa dingin yang pertama kali kurasakan di pagi hari ini.
Kedua mataku memanas,tak sanggup lagi untuk menahan uraian air mataku yang mulai berjatuhan.Kini tubuh yang kupeluk semalaman tak lagi menghembuskan nafas hangatnya.Semua bagian tubuhnya terasa begitu dingin.Menandkn tak ada lagi kehidupan di dalamnya.
Minra telah menghembuskan nafas terakhirnya tanpa kuketahui semalam.
=====
25th December 2013,15 : 20 - Graveyard
Di sinilah aku berada sekarang.Berada di hadapan makam Minra untuk kembali bercakap-cakap dengannya.Yah,walaupun aku tahu kalau Minra tak akan pernah membalasnya,tapi aku sangat yakin kalau dia akan mendengarkannya.
“Annyeong Minra-ya,tak terasa sudah setahun berlalu.Untunglah aku bisa meliburkan diri selama seharian ini untuk mengenangmu.Yah,walaupun aku harus merelakan pekerjaanku yang akan sedikit terbengkalai.” ujarku memulai pembicaraan.
“Kau tahu ? Berat sekali rasanya melewati hidup ini tanpamu Minra-ya.Entah kenapa aku merasa begitu kehilangan sensasi dingin yang selalu kurasakan ketika menyentuhmu.Sepertinya aku telah terbiasa dengan sensasi dingin yang selalu kau berikan.”
“Jujur,semenjak kepergianmu aku tak tahu lagi kepada siapa aku harus membagi kehangatanku yang sangat kau sukai ini.Tapi setengah tahun yang lalu aku telah menmukan sosok itu.Sosok yang akan menggantikan posisimu.Lain kali aku akan mengajaknya menemuimu.”
“Oh tenanglah,aku tidak akan pernah melupakanmu.Akan selalu ada ruang di hatiku untukmu Minra-ya.Aku akan selalu mengenangmu sebagai sebuah kenangan terindah di dalam hidupku.”
Aku terdiam sejenak.Entah kenapa kedua mataku kembali memanas mengingat segala kenangan yang telah kulalui bersamanya.Mengingat sosoknya yang selalu tersenyum ceria di tengah penyakit serius yang harus dideritanya.
Kupejamkan kedua mataku sejenak untuk mengatur emosiku.Bagaimana pun juga aku tak boleh terus menangisi kepergiannya.Aku masih mempunyai kehidupan yang harus kujalani dengan senyuman walaupun aku akan selalu merasa kehilangan sosoknya.
Tak berapa lama kemudian aku kembali membuka kedua mataku dan tersenyum kecil.Kurogoh saku celanaku dan kuletakan tepat di hadapan fotonya sebuah cincin perak yang telah menjadi miliknya semenjak aku membelinya setahun yang lalu.
“Aku akan selalu mendoakanmu.Semoga kau akan selalu merasa bahagia di tempatmu berada sekarang.Selamat tinggal—Han Minra.”

The End
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar